Wednesday, December 31, 2008

Mendaki Langit Ujung Genteng

Matahari beranjak pudar dan kehidupan malam pun menyelimuti kulit coklat di badan ini. Alhamdulillah, aku masih bisa menghirup napas jendela kamar…Ah, hidup-ku masih berlanjut dengan perjalanan cerita dari sekumpulan pasukan ra genah…Ya, lagi-lagi dan gila-gila…para pasukan ra genah kembali berulah. Sasaran kali ini, kita akan meluncur ke Ujung Genteng…sebuah nama yang cukup unik di wilayah pantai kabupaten kota Sukabumi. Aku jadi teringat, waktu itu seorang kerabat dekat mengajak-ku untuk berkunjung kesana namun pada waktu itu aku tidak bisa….eh eh eh kok gitu seih, ndilalah orang-orang yang nggk waras itu (pasukan ra genah.red) bermaksub akan turing ke Ujung Genteng.

Setelah bernegosiasi dengan sang Istri…cupika cupiki dan kerlipan mata, …ci ciuw, akhirnya deal dan menyetujui rencana-ku turing berlabuh di Ujung Genteng. Sabtu pagi, pukul 5 liwat aku telah mengeluarkan sepeda ontelku dari kandangnya….aku memang sudah berdiskusi dengan dia sebelumnya…Brur…besok kita akan turing ke Ujung Genteng, malem ini jangan begadang ya…kedap-kedip lampunya, Sip…tandanya dia satujuh. Ritual mohon doa keselamatan pun berlangsung….Sang Istri, mama, babe….Aye pegi dulu ye…mau menjelajahi bumi Ja-Bar….

Dan, sepeda Ontel-ku pun menerabas kencang melintasi jalan ciputat-parung-Bogor. Berdasarkan Informasi bahwa kita berencana akan menginap selama lebih kurang 2 hari. So, aku pun berbekel 2 baju, 2 cd, 1 Sarung cap gajah lumpat, 1 Sweater manis…dan beberapa ransum…Lumayan dibawain nasi, telor, ikan, tahu, dan beberapa nuget ceria…Mantaf. Jalanan masih terlihat longgar. Desakan angin dingin pun menembus tulang....butiran halus mulai membasahi jaket tua-ku....Namun tak menghalangiku berlari di kecepatan 80 kpj.....Ciiittt….finally, sampelah aku di pesantren Nurul Imdad, Bogor…kita akan kumpul dulu di kostan Chogan...fiuh....
Cek satu cek dua....personil yang akan berangkat saat ini terdiri dari 5 orang....ada bero gatik, bero ihya, bero tyo, bero icus, dan bero pipin....weih....harusnya ada 9 orang...tapi berguguran satu per satu...bero Roy...tewas...kena Tipes. Ust. Bero Deni ada kopdar ma keluarganya....Bero Aji juga katanya tewas sakit...trus Bero mamay....sibuk ngentri data kale....So, upacara pemberangkatan pun berlangsung dengan singkat...” Mari kita Ucapkan lafazh Basmallah.....Bismillahhirrahmannirrahhim....dan 2 kuda besi + sepeda ontelku pun meluncur melintasi bogor-Ciawi.....klu tidak salah kita akan melewati wilayah cikidang....ternyata, buat-ku yang sebagai turing'ers pemula cukup melelahkan juga....Secara 200 Km bukanlah sedekat memandang atap mesjid Dian Al Mahri....Sejenak mengumpulkan energi kembali....kita pun rehat ditengah jalan....klu nggk salah di daerah...Cikidang tea...

Jalanan yang dihiasi dengan cerukan-cerukan berair dan batu membuat benda bulat itu pun harus di tambal beberapa kali....huh....sepeda ontelku sepertinya masih tangguh dan gagah....apa mungkin masih berusia 7 bulan ya...??? hehehe...btw, kata Babe seih nih sepeda ontel udeh lulus uji coba di-ajak jauh...waktu itu ke gunung galunggung..... Ok bero...perjalanan pun masih berlanjut....

Mata-ku sudah nanar dan remang...begitu juga tulang belulang ini...pegel...akhirnya...gantilah formasi...aku akhirnya dibonceng dengan bero icus....Jampang kulon....tancap Bero....kelak-kelok jalan membuat mata, kaki, dan tangan harus kompak...tikungan tajam, jalan yang berlubang, tanjakan, turunan...tentunya juga ada faktor X....yah, kudu rajin-rajin dzikir biar selamet mpe tujuan....Teman, segala kepenatan pun pasti berujung....Yah...berujung di ujung Genteng....semoga...Dan...setidaknya titik terang itu pun terlihat...22 Km...bukanlah jarak yang jauhlah....Tancap terus bero...Setelah kita semua memberi makanan pada tunggangan masing-masing. Sebanyak 2 kali...akhirnya My Beroh...berUjung juga....Yap...sebuah gapura wilcoming....Perlu diketahui...ternyata jarak dari gapura wilcoming tea dengan pantai yang kita tuju itu berjarak lebih kurang 9 Km....tapi tenang My beroh....Jalanan longgar banget...100 kpj pun tak masalah....hehehhe....dan tibalah...para pasukan ra genah ini di daerah yang dinantikan.......Ujung Genteng....

Setelah sekian lama mutar muter ugak ugek....akhirnya kita dipertemukan dengan penginapan yang sederhana, terpencil namun sungguh dasyat....namanya wisma Koboi....kenapa Dasyat....:
  1. harganya pas sesuai kantong para pasukan ra genah yang kere ini. 1 kamar 200 rb/mlm dibagi 5 orang...huahahahahaaaaa
  2. ternyata didepan pemandangannya cantik dan termasuk pantai pangumbahan...Letak dimana para penyu mendarat untuk bertelor...mantaf bisa ngeliat penyu neh
  3. Ombaknya gagah perkasa....Pas berenang....cukup seru....iye nggk bero...???

Weih my bero....Selamat bersenang-senang Teman di Ujung Genteng.....

Waktu berjalan tak terasa....warna langit pun tetap biru, hembusan Khas angin pantai masih bertiup dengan liar....fiuh, masih teringat dengan jelas kita semua bercinta dengan Ombak...serangannya membuat kita lepas berteriak, menantang, mencoba melawan....namun, pasti berakhir dengan kondisi badan yang lunglai....Airnya masih terasa sangat Asin....beribu-ribu pasir coklat menawan menciumi seluruh badan kita....Awaaaaaassssss.......siap siap...Ombaknya Besar......Aaaaaaaggghhhhhhhhh.....!!!! JebuaaaRRrrrrrr....!!!!.....ayo lagi.....debuar......wow....Mantaf teramat sangat bero......


Yup....Kita pulang....ke tempat asal....Buat yang masuk kerja....Selamat kerja lagi...Buat yang ambil Cuti...selamat berpulau kapuk ria....hehehehe.....
gutlak untuk semuanya....

" Tataplah langit itu dalam pelukan pasir asin...engkau akan dapati betapa kecilnya dirimu jika dibandingkan dengan ribuan pasir yang engkau genggam...Benda kecil yang dinamakan planet itu pun perlahan bergerak menjauh....Tataplah terus langit itu...rasakan belaian angin yang bertiup mengusap seluruh badan, irama ombak yang menggairahkan, aroma pantai yang ranum...Rasa yang tak pernah dirasakan...sejenak, istirahatkan pikiran kusutmu itu di Langit Ujung genteng dan bersyukurlah bahwa engkau masih bisa menatap langit..."


Salam
Pipin Andriyanto

Thursday, December 4, 2008

Bersyukurlah Teman...

Ah, Sepeda Ontel-ku semakin hari semakin ringkih saja dan selalu saja terkejar dengan para raiders ciputat-pondok indah. Pagi ini senyuman cuaca sangat manis sekali semanis adem sari dan perjalanan juga cukup lancar. werrrrng...krek krek...Lumayan bisa dapet 80 km/jam. Terkadang cukup melelahkan juga, pergi pagi pulang malem, hampir ketabrak, oleng sedikit, ngantuk, nyenggol trotoar dan akhirnya beneran ketabrak...Gumpryaanggg...Yah, kaca spion orang retak dah...Hmm, tapi itulah seninya...

Dalam sebuah riwayat dikatakan :
"Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu, terdapat satu dosa yang tidak dapat dihapuskan dengan shalat, puasa, haji dan umrah.' Sahabat bertanya, 'Apa yang dapat menghapuskannya wahai Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Semangat dalam mencari rejeki.' (HR. Thabrani)"

"Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mu'min yang giat bekerja. (HR. Thabrani)"

klu bukan karena riwayat-riwayat Sakral diatas...pasti aku akan banyak sekali mengeluh...yah, jadi ingat saat rasulullah menciumi tangan Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari karena gosong terbakar matahari lantaran mengolah tanah dengan cangkul untuk mencari nafkah...Seketika itu Nabi mengambil tangan Sa’ad dan menciumnya seraya berkata, “Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh api neraka”. Itulah kenapa aku sangat senang sekali jika saat mengendarai sepeda ontelku menuju ke kantor tanpa menggunakan Sarung tangan...Perlahan dan pasti, sudah terlihat hitam disertai kapalan...terlepas pro dan kontra ya...

Ciiiitttt.....zig-zag 45, Siiip...dapet posisi parkir yang Ok...seperti biasa, gesekkan kartu ID, tempelkan jari telunjuk, tunggu jeritan mesin yang terdengar...Beres, itu tandanya aku sudah Absen. Duk duk duk...Hentakan sepatu-ku melintasi gedung ini melalui tangga exit...berharap jely-jely Blackberry yang memenuhi disekitar perut hilang, mengelupas pas pas...Ugh, perutku semakin membesar saja...Payah. Hari ini ternyata ada pameran manufaktur di Kemayoran...Seharian euy, Mantaf...menghilangkan kejenuhan benda mati yang ada dihadapanku. Lumayan makan daging empuk dan cumi lembut di pameran...Hohoho...akankah menambah jumlah Blackberry di sekitar perut lagi...???

Tak terasa, hari pun kembali renta, jam kantor perlahan berguguran...kembali lagi menunjukkan pukul 5 sore...PR masih banyak, kesempatan pun belum pasti. Ada ketidakpuasan, ada rasa yang kurang, bingung...Ah, terkadang kita tidak mensyukuri apa yang telah kita dapatkan sekarang...Banyak membaca, berdiskusi, berjalan terkadang membuat kita menjadi orang yang sangat-sangat mensyukuri nikmat yang telah diberikan...Sore itu pun aku memandang koran Bisnis dan aku terdampar cukup lama di kalimat Jumlah Pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan per Nov 2008:

Apa yang ada dibenak mereka sekarang akibat dampak krisis yang telah mem-PHK-kan dan merumahkan mereka...??? Apakah tingkat kejahatan meningkat...??? jumlah orang yang bunuh diri meningkat...??? Konon katanya pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2009 ini terburuk mencapai 4,5% dari target APBN 2009 yaitu 6%. Menurut ceritanya BPS, pada tahun 2008 bahwa setiap 1% pertumbuhan ekonomi akan menambahkan 702.000 lapangan kerja Baru. Dengan demikian, jika pertumbuhan turun dari 6% ke 4,5% maka tenaga kerja yang tidak terserap bisa mencapai 1.053 juta orang. Padahal ada sekitar 9.427 juta penganggur terbuka yang menunggu pekerjaan saat ini. Masya Allah...

Emmh, klu aku di PHK sekarang...??? Ya, itu memang sudah Takdir. jangan disesali, tapi harus mencari jalan keluar untuk bisa Survive. Jalan kebaikan masih banyak. Yah, harus Survive untuk menghidupkan keluarga dan masa depan. Bersyukurlah teman...Apa yang telah kita peroleh sekarang ini. Bersyukurlah bagi yang telah mendapat pekerjaan dan tidak terkena PHK...Bagi yang terkena PHK, kita doakan, semoga mendapat jalan keluar dan menjadi cikal bakal pengusaha Muda. Pikiran layaknya Parasut. Parasut hanya akan berfungsi jika terbuka...Siapkan Mitigasi resiko kehidupan dari sekarang...Karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di esok hari...

Angin malam telah menerbangkanku kembali untuk pulang...Yah, saatnya untuk pulang...Beristirahat, kembali mengumpulkan energi posistif...Semoga Allah memberikan pilihan terbaik dan menenangkan kegalauan di hati kita...

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu..."
(Surah Ibrahim:7)

Salam
Pipin Andriyanto

Wednesday, November 26, 2008

Gelap...

Fuih....terkadang segalanya terlihat berat dan gelap. seberat rasa pening yang bergentayangan di kepalaku dan segelap rasa linglungnya aku saat menjalani kehidupan ini. Melihat para kurcaci yang bersemayam dirumah ciputat jadi ingin seperti mereka. menginjakkan badan di bumi kampus Darmaga jadi pengen seperti mahasiswa. Celana jeans or gunung dengan kaos dibalut kemeja pendek kotak-kotak + sepatu kets. Cheers...!!!. Sepintas terlihat indah...Tapi sekarang diriku sedang berada di Kereta kabut yang perlahan bergerak kencang menjauhi keinginan itu semua.

Waktu yang aneh adalah saat aku bersama sepeda ontel melintasi perbatasan Jakarta selatan-Ciputat di pagi hari dan malam hari. Jelas akhir-akhir ini ada hal yang sedikit mengganggu dan membuat aku menjadi semakin gila...(mulai lebay neh...). Pikiran dan jiwa ini berteriak meronta-ronta dengan tarian pecele'an yang keramat...(wueh, udah semakin lebay neh...). Dan kesemuanya semakin menjadi-jadi yang disebabkan oleh seorang teman sedang menyetel tarikan maut suara Bang Rhoma...Darah Muda...Haiyah...Terlallu...(lebaynya udeh payah neh...)

Selalu saja terngiang-ngiang kalimat itu di telinga ini....Uhhh...bergesekan dengan udara membuat telinga ini menjadi panas...entahlah aku lupa...yang jelas dia mengatakan seperti ini: "I really belief, someday...Menjadi Pengusaha adalah suatu Kebanggan, dan Menjadi Karyawan adalah Pilihan Terakhir". Rasanya untuk menjadi pengusaha adalah orang-orang yang telah menjadi pilihan Sang Penguasa Alam...artinya...tidak semua orang akan bisa menjadi pengusaha...Lompatan takdir telah memilih si A, dan diwaktu yang bersamaan si B telah terpilih dengan Nuansa yang heroik...melompat lagi dan terus melompat...ya, begitulah riwayat Sang Pengusaha...entahlah, kapan aku berada dalam titik lompatan takdir itu untuk menjadi seorang pengusaha...

"Sayang...kamu itu apa yang kamu pikirkan. semua orang bisa kok menciptakan keajaiban dalam kehidupannya. Fokus, berani dan kesungguhan sudah melampaui rata-rata niscaya semesta mendukung akan menggelegar. Ayo lebih semangat lagi..." Huh, sarapan motivasi klise yang menenangkan...motivasi itu layaknya "JUst like the wind, they come and go". Tapi, emang bener dibutuhkan lapisan baja sabuk merah strip emas untuk menjadi seorang pengusaha dan 5 Kartu As pun kudu disiapkan: Kerja KerAS, Kerja CerdAS, Kerja TuntAS, Kerja MawAS, and Kerja IkhlAS...

Mungkin karena aku belum menguasai Water Bending, Earth Bending, Fire Bending dan Air Bendingnya Mas Aang...sehingga masih belum dapat mengalahkan Kaisar Negara Api...Seandainya 4 elemen itu aku kuasai, jelas aku akan menjadi Avatar "The Last Airbender" pengusaha ciamik. hehehe...Halah kebanyakan nonton.Terlepas pro & Kontra masalah Mas Aang ini...Ya intinya kita perlu banyak punya sisi-sisi dimensi visual disetiap waktu untuk menghilangkan kejenuhan dan menemukan kembali gairah laskar pelangi yang hilang. Apa kata pak Lurah klu hidup ini tanpa ada gairah...???? Nah, Masalah urgentnya sekarang ialah bagaimana kita mempunyai bayak sisi-sisi dimensi visual untuk menghilangkan kejenuhan dan menemukan gairah yang telah hilang....??? Apa yang harus kita lakukan...?

Ah, Segalanya terlihat berat dan gelap. Seberat rasa pening yang bergentayangan di kepalaku dan segelap rasa linglungnya aku saat menjalani kehidupan ini.

Salam
Pipin Andriyanto

Friday, October 31, 2008

meliuk Indah...

Seharusnya seminggu itu ada tujuh hari kan….? 168 jam = 10080 menit = 604800 sekon…bener kan…? Ya mungkin dikembalikan lagi kepada konsep akang Einsten dengan teori relativitasnya. Sebagian orang merasa 1 jam itu bagaikan seminggu atau bisa jadi hanya 5 menit. Hmm, bisa jadi karena efek cenayang data yang menyebabkan cepatnya menuju suasana weekend. Perasaan baru aja kemaren hari sabtu terus senin eh udeh sabtu lagi. Sesuatu hal yang terkadang tak terasa dan menyenangkan...ya, waktu libur hari kerja...Senandung yang sangat indah di masa-masa ketika kita kerja...ya...satu kata itu...Libur...!!! tentunya beragam aktifitas pasti berhilir mudik...klu aku seih pengennya tidur aja seharian, nonton film, makan...tidur lagi deh...alamak jang...

Akhir bulan ini aku mendapat hak hasil serpihan keringat-ku...selalu saja berdoa...semoga cukup buat hidup sebulan kedepan. Hey, jadwal ngeliat calon anak neh. Kukatakan ke mylove...” jeng, ntar sore kita ceknya...biar sehat tuh anak...”. tepat sebelum magrib bergema, aku sudah melangkah jauh dari kantor. Teutuep dengan tunggangan sepeda ontelku yang penuh dengan lukisan lumpur becek...” Oke, jek...kita meluncur ke ciputat segera...Mylove udeh nunggu di rumah sakit neh....” sapa hati-ku. Seperti biasa tarikan ala the long-long melolong ranger melalang buana di seantero jalan arteri pondok Indah menuju Ciputat. Ambil kanan...serong kiri....Greeeenggg....lengkingan klakson runcing para mobil pun melesat cepat di telinga ini.

Ciiitttttt....Sepeda ontel-ku mendarat mulus di depan masjid kampus UIN. Rame...eh, lagi ada kajian rupanya...Sayup terdenger kalimat istiqomah...Fuih, setahu-ku bab materi yang satu ini cukup berat juga aplikasinya...istiqomah...bagaikan menggenggam bara panas di kedua tangan ini. Perlahan puing-puing karbonmonoksida, timbal dan berbagai polusi yang menghinggap larut dan menyingkir seiring dengan aliran segar air kran....Begitu indah seni ibadah yang diajarkan Islam. Sehari wudhu 5 kali...kinclong euy....Banyak orang yang singgah untuk solat dengan berbagai irama wajah...yang jelas hampir mirip dengan-ku, ya kita semua satu Irama....irama lelah sehabis bertarung seharian berjibaku mencari rejeki....Semoga dosa-dosa kita di hari ini terampuni....Amin....

”Mas....de tunggu diparkiran ya....cepetan...!!!”, Ouw, mylove udeh agak semaput rupanya nungguin diri-ku. Ya...wajar, secara dari jam 5 sore Bo nungguin gue...”Allow cintrong, cape ya....”, sapa ku. Walaupun cape senyumnya itu loh, seger....Kita bergegas ke loket pendaftaran....dan langsung masuk ke areal tunggu Poli kandungan. Btw, buat temen-temen ai neh, klu ntar udeh pada nikah dan pas ingin Check Up...Usahakan daftar lebih awal ya...secara pengalaman kita dulu bisa mpe 3 jam nungguinnya...Dateng jam 7 malem eh baru selesai jam 10 lebih....Ya jaga-jaga aja...lebih cepet ambil nomor antrian-kan lebih cepet pulangnya......

ternyata kita menunggu agak lama sampe si dokter dateng....yah, pulang malem lagi neh....selama nunggu ya kita main2 aja. Akhirnya, Sang bu dokter pun datang juga...wajahnya lembut euy...seorang muslihah yang keibuan.. Udeh nggk sabar pengen ketemuan ma jagoan ai neh...”Nomor 3...Ibu Desty....” teriak penjaga poli kandungan....”Iya bu, hadir...” teriak senyumku. Kita langsung ciauw masuk kerungan periksa, setelah bercupika cupiki ria dengan Bu dokter...Akhirnya aku melihat bentuk kecil sang janin dari layar monitor....walaupun agak kurang jelas di USGnya...tapi..tapi...tapi...Bergerak-gerak gitu...”Nah, ni udeh ada pembentukan kepala, jantungnya udeh bagus, ari-ari juga udah ada neih...ukurannya sekarang 5,3 cm...dijaga ya Pak pipin” begitu kata sang Bu Dokter....meliuk-liuk....Ow mai god...Subhanallah....

Berasal dari ketiadaan menjadi ada yang lalu kembali tiada dan akhirnya dibangkitkan kembali. Wahai yang Maha Berkehendak…telah Engkau tuliskan garis perjalanan hidup setiap manusia di “buku suci” itu. Semoga hamba yang lemah ini selalu berprasangka baik terhadap apa-apa yang Engkau kehendaki. Aku tahu ya Rabb, bahwa tidak ada manusia yang akan mampu menghitung nikmat yang telah Engkau berikan. Bahkan jika seluruh lautan di muka bumi ini menjadi tintanya dan pepohonan menjadi penanya maka tidak akan mampu untuk menuliskan nikmat yang telah Engkau berikan...

Konon katanya untuk menyusun sebuah mobil memerlukan 5000 komponen. Sedangkan untuk menyusun sebuah pesawat terbang membutuhkan 50 ribu komponen. Dan engkau tahu teman berapa komponen yang digunakan untuk menyusun seorang pemuda dewasa yang gagah...mmh, (+/-) 50 trilyun komponen....Hmm, semoga komponen-komponen yang menyusun Sang janin ini selalu dalam keadaan sehat dan kuat....Mohon doanya ya teman.....

malam beranjak pekat dan angin malam pun sudah tidak ramah lagi....Glutuk., kriuk, ge.weih, aku dan mylove belum makan malam...dan pilihan warung Si-Put sederhana pun menjadi tujuan tempat makan kita. Masih terngiang dengan indah...bagaimana si janin itu meliuk-liuk...subhanallah....

Ya Allah...Ya Razzaq...Ya Mu'min...Ya muhaymin....Ya Mujib...Ya Wasi'...Ya Allah jaga dan lindungilah janin dan istriku dari segala mara bahaya dan kejahatan....serta berilah kemudahan jalan bagi-ku dalam mencari rejeki...amin


Salam
Pipin Andriyanto
Bulan ke-2

Thursday, October 30, 2008

PIntu Baru

Setiap perjalanan musim biasanya ada suasana baru yang hadir. Saat berada dimusim hujan..ya pastinya itu motor-ku blepotan ampun sampe ke orangnya, jalanan becek tapi masih ada ojek seih. Musim Panas ya enaknya makan yang adem ayem loh jenawi. Dan kejadian musim-musim yang lain termasuk juga pekerja musiman. So, begitu juga dengan perjalanan hidup seseorang...keluar pintu satu yang sebentar lagi sudah berada di depan pintu lainnya. Well tak terasa kita dengan sekumpulan sahabat yang terkena penyakit jiwa perlahan berganti. Kalo dulu kita merasa sangat tidak ada beban...sekarang beban itu telah hadir dan bertambah berat...Terkadang ada rasa riang di tengah penyakit-penyakit miring mereka...Hang Out, Nanjak, Jadi Backpaker, olah raga nyari BorJu (bu2r Kacang ijo) jam 3 pagi, duduk2 sembari berwira-wiri dengan alur cerita yang membosankan, emosi yang menggumpal, nonton bareng disertai cemilan kacang...Dan setelah melakukan itu semua...Ya, biasanya merenung...bahwa begitu besar nikmat yang telah diberikan....Seperti apa yang telah kita dengar...ya hidup itu sebatas kita menikmati dan menghabiskan secangkir kopi hangat...

Desakan angin malam yang telah menghantarkanku di pintu ini...tentunya berganti pintu berganti pula penghuninya...Mereka masih seukuran kurcaci...polos, cerdas, terkadang aneh, unpredictable, unbelievable, uncertain, uncontrolled, Unstoppable, Hilarious, Crazy...Haiyah....Lebay banget neh gue. Melarutkan pikiran dewasa dengan anak-anak ternyata cukup menyenangkan juga. Satu hal yang aku dapat bahwa, ini terkait dengan hal ilmu ya...MMh, ternyata jangan pernah menggunakan otak kiri ketika mengajarkan sesuatu hal ke mereka.Ya ya ya...kudu dengan otak kanan, biar nempel itu dikepala mereka. Kalo jaman sekolah dulu kita mengenal dengan istilah jembatan kedelai...bahasa kerennya seih...Asosiakan ke sesuatu hal. Walaupun prakteknya ke-mereka lumayan susah juga...

Aku rasa emang bener deh, yang ngajar SD itu emang kudu pinter...terutama pembangkitan energi otak kanannya. Hidup guru SD...Miss u ah. Oke, lanjut...pernah suatu kali kita belajar tentang anatomi Tubuh yang terkati dengan jenis-jenis Sendi....Dalam buku panduannya tercatat 4 sendi, yaitu Sendi Peluru, Sendi engsel, Sendi Pelana, dan Sendi Gulung...Nah, pas neh kurcaci (hehehe...parah juga sebutan gue) jadi bahan percobaan kyu....
  1. Sendi Peluru: Dor...Dor..Dor...awas...minggir tembak terus....GumPryanggg....Xciu...Cor Dut Dor...biasanya klu pistol ngeluarin apa...Dor...dor.... Terus dia jawab: Peluru kak...Yup...Nah ini sendi ingetin aja tuh pistol...pasti itu sendi Peluru
  2. Sendi Pelana: neng...habis mandi kita kudu pake celana...Bener nggk...? die Jawab...ya iyalah pake...Nah, ingetin aja terus tuh celana...celana..celana...miring'in dikit...jadi pelana...pelana...
  3. Sendi Engsel: inget aja ama pintu...ngek—ngek...Crek....nah itu suara engsel pintu....Jadi klu sendi Engsel...ya inget aja pintu...
  4. Sendi Gulung: Nyam...nyam enaknya makan dadar gulung....enak nggk...? inget aja tuh makanan kuliner dadar gulung....mantaf nggk...?
yah...itulah permainan otak kanan yang diberikan sebagai bahan percobaan. Kemaren aku tes lagi neh...Kak Ipat (begitulah aku memanggilnya) Sendi itu ada berapa...? Spontan aliran listriknya mengalir deras...ya otaknya kayak kesetrum gitu, secara keliatan benget dari raut jidatnya...”MMh, ada 4...(perlahan tapi pasti) sendi peluru, gulung, engsel, dan celana eh...pelana...”...Kemudian aku tanyakan lagi...”Huee...pasti ngapalin ya...???” ...” yeee....nggk lah....!!!”So, begitulah hari-hariku dengan sekumpulan sifat para kurcaci ini....klu ka ipat mirip seperti si bolang...trus ada lagi yang namanya de' ika...yang satu ini cerewet men...banyak nanya...pusing ai...Cerdas euy...dan satu lagi namanya didi...walaupun badannya kurus dosqi suka banget jajan...Ampun deh...

Btw...mau lihat nggk wajah-wajah aneh mereka yang masih belum pada mandi di pagi hari...??? tu die bertengger diatas....

Mereka punya impian segede kabupaten tangerang ini (ciputat.red) mungkin lebih besar lagi...Ya...tugas kita...terutama gue neh cing yang punya hajat...ialah mengakomodir perjalanan khayalan mereka menjadi sesuatu yang dapat mereka raih...Perjalanan masih panjang, namun umur sapa yang pegang...? Begitulah teman kisah-ku tentang pergantian musim yang berganti pula pintunya...Semoga pintu baru ini tidak membosankan...hehehe...Buat teman semuanya selamat aja deh yang sedang berada di Pergantian musim...Pintu baru...

Salam
Pipin Andriyanto

Friday, October 24, 2008

Square...

Sedikit Flash back ke masa lalu....Klu di tanya apa cita-citaku dulu...pasti aku akan menjawab Pengen jadi gitaris...Musik kala itu merupakan tarikan nafas yang selalu bergelora, liar, dan energik. Berawal dari sebuah gitar kopong nylon punya kakak sepupu dan mulailah jemari ini bergerak kencang meliuk-liuk. Rokok dan musik merupakan hal yang tak terpisahkan, begitu juga diri ini. Berawal dari kelas 2 SMP klu tidak salah aku membuat sebuah group...Entahlah nama pertama kali itu apa...Namun sederatan nama seperti Adem, Antik, PriBoemi, Traffic Light, PyulRound...(yang lain sudah lupa)...pernah bersemayam di tangan ini. Rock adalah pilihan-ku di kala itu...makanya nama gitaris luar seperti Nuno Bettencourt, paul Gilbert, Richie Sambora, John Petrucci, Yngwie m, Richie Kotzen, Steve vai, joe Satriani...bukanlah hal yang asing...weih, melihat jemari mereka yang meraung-raung memainkan gitar membuat jiwa ini ingin menghisap ilmunya agar menembus dinding bebal jemari-ku yang kolot ini.

Keinginan kuat untuk belajar gitar akhirnya mempertemuakanku dengan ridho dan eric. Mereka berdua inilah yang meng-amplas dan memoles permainanku. Berawal dari basic blues yang konon katanya seih merupakan cikal bakal bendera Rock. Pentatonic, bending, slur, picking, typing...haiyah....puyeng istilah dalam mendalami melodi blues...Kurang lebih belajar dari Ridho 1 tahun begitu juga eric. Terakhir denger kabar klu Ridho ini menjadi gitarisnya yang mengiringi Mulan jameela, sedangkan eric..wah nggk tau neh kabarnya. Mmh, not bad-lah permainan Blues ku kala itu. Dari situ terbukalah wawasanku tentang melodi gitar. Well klu melodi nada Mayor....gunakan saja Pola Do Re Mi Fa So La Si Do'....klu melodi minor ya dimiring-miringkan saja...hehehe, susah juga ya.

Setiap orang punya gaya, punya cerita, punya warna, dan punya nyawa dalam menghidupkan sekumpulan senar gitarnya. Obsesi menjadi gitaris ternyata membawaku untuk memiliki gitar electric...dan dengan persetujuan yang Irrasional kala itu maka hadirlah sebuah pacar baru untuk ku, yaitu Tele Caster...Bentuknya sederhana namun indah dan manis. Terkadang terlihat Perlente...mungkin seperti Richie kotzen. Alamak...Makin deket ama Impian neh. Semakin giat berlatih, hingga Speed-ku terkadang menyamai 1/32 ketukan walaupun sering ke-plitek. Biasanya seih ya 1/16 ketukan....hihhii...pasti bingung ya..Hingga aku bisa merampungkan sebuah album Indie label jadul Instrumen gitar...engkau tahu teman...Aku dengerkan di walkMan, kututup rapat telinga ini...kupejamkan kepalaku dengan bantal...Zleep...secepat kilat aku melayang berkhayal layaknya sang maestro Legendaris memainkan irama nge-beatnya..Ya aku di atas panggung menjadi Bintang Gitaris Progesif yang memukau…wernggggg…!!!!

Wow...Sebegitukah hasilnya...soulnya dapet seih walaupun agak pecah dan kasar soundnya, namun aku puass. Ada beberapa judul seperti nila, Jazzy, BluesCrow....Ah, sudah lupa...sedih terasa teramat dalam. Rekaman karya-ku itu lenyap ditelan banjir sewaktu kuliah di Bogor....aih, well...apa boleh buat....berada di atas panggung dengan sorakan penonton adalah hal yang sangat gila bagiku...Mmmh, Ok banget deh...Hal ini aku katakan kepada ibuku bahwa aku ingin serius di bidang ini...hidup sebagai musisi (gitaris)...Dan apa respon sang ibu...” Ibu ngk setuju, nanti kamu obat-obatan, rambut gondrong, hidup tak teratur...pokoknya nggk....!!!!”...

Hhhff....entahlah, mungkin doa ibu telah menggetarkan Arsy Allah, sehingga aku tidak menjadi apa yang telah aku citakan. Hey, tapi jemari ini tak hentinya meliukkan tarian nakalnya ingin kembali berlarian di atas gitar. Selama kurang lebih 8 tahun aku tidak bermain bersama Tele Caster-ku yang perlente itu. Ada rasa sedih, ya..karena dalam rentang waktu itu, aku sangat jarang sekali menyentuhnya. Kekakuan telah menggrogoti jemari ini. Aku terbenam dengan Glamornya Kampus Rakyat dengan beragam kegiatan. Yah, setidaknya aku telah berhenti merokok dan aktifitas musik-ku tidak terlalu se-gila sewaktu SMA. Terkadang kita terpojok pada pilihan...Akan menjadi apa aku ini...??? Yang ada dibenak-ku saat itu ialah: Aku ingin hidup-ku bermakna dengan nuansa kemanfaatan. Heih, mungkin doa ibu yang telah memberikan cahaya ini. Seakan-akan aku tidak pernah lagi memikirkan tentang dunia musik.

Namun kini, roh Tele caster itu bangkit lagi mencari tuannya. Dia terus memangilku…Saat berkunjung ke rumah bude. Kaki ini langsung menuju ke kamar atas dimana Tele caster-ku itu bertapa. Kubuka tas lapuk itu, kulihat keadaannya..well…masih halus…sedikit terlihat bintik-bintik karat, namun tampilannya masih menawan sangat-sangat manis sekali. Memang terasa parau jemari ini memainkannya lagi. Tapi aku masih ingat pola-pola pelajaran dasar blues. Finally, benda pusaka itu pun aku boyong ke ciputat….Hmm, mewujudkan sesuatu yang tertunda..? menjadi sang Maestro lagi…? Entahlah….Semakin kulihat semakin kental rasa ingin menjadi apa yang telah aku citakan…..So, Kira-kira Ok nggk kalo gue jadi Musisi….???

Hihihi...walakadah...Kayaknya hanya untuk kalangan sendiri saja...Musik untuk keluarga tercinta saja deh...Piss ya...

Salam
Pipin Andriyanto

Tuesday, October 21, 2008

Splash Cologne...

Well, diri-ku sedang berada di vacum cleaner yang penuh dengan debu... Sebenarnya sudah ingin keluar berhamburan lagi...namun lagi-lagi selalu saja tersedot sang Vacum Cleaner ini. Untung saja ingatan cakrawala-ku tidak tersedot juga. Ya ya ya....masih dengan mimik-ku kala itu bersama sepeda Ontel-ku berharap mampu memecahkan telor Spedometer di angka 100km/h...AlakmakJang, Terrrr.....rrrr..rrrrr....gigi-ku mulai berkecambah, nyali tulang-ku bergeser glutuk, Jemariku mulai berantakan, dan sungguh bukan keadaan yang nyaman....Inikah rasanya berjalan mendekati 100km/h. BrMmmmmm......mmmm.......Bertahan hingga 10 detik...Apalah daya....Jarum pemantik spedometer tidak beranjak juga ke angka 100...haiyaah....mentok diangka 98...Hmm...payah neh.....payah....Kecewa deh....Setidaknya aku cukup puas lah...Parung-Bogor bisa aku geber juga...Kirain bisa lebih dari 100km/h....

en.dhen...akibat ulah-ku...Mylove (begitulah yang tertulis di Phone book-ku) mengalami perubahan biologis dalam kehidupannya...Mual, panas, cepat marah, pusing....Ouw, muncullah What's Upnya 4 non Blondes...kenapa de....? Jangan-jangan neh....Akhirnya kubangunkan kembali sepeda ontel-ku dan langsung meluncur menuju Rumah sakit UIN, Ciputat....” Selamat ya....Usianya udah sebulan baru sebesar 1,3 Cm...Hati-hati ya di jaga janinnya....” begitu kata Sang Dokter, Ibu tety klu tidak salah....Dan aku aku hanya tercengang saja tidak berkedip melihat layar USG....Itu calon bayi ya....??? Subhanallah...1,3 cm Suatu yang sangat membuat-ku takjub....entahlah untuk bulan-bulan berikutnya...mungkin dia sudah bisa tersenyum melihat Ayahnya yang aneh ini...well, hingga saat ini usianya mencapai 2 bulan...ada rasa yang tak sabar ingin melihat kembali dilayar USG...hiks tapi tunggu akhir bulan ya nak...Ya Allah...Ya Razzaq...Ya Mu'min...Ya muhaymin....Ya Mujib...Ya Wasi'...Ya Allah jaga dan lindungilah janin dan istriku dari segala mara bahaya dan kejahatan....serta berilah kemudahan jalan bagi-ku dalam mencari rejeki...amin

Radiasi layar komputer ternyata telah mampu menggores guratan-goratan kasar diwajah ini...Mata cepat lelah, muka penuh minyak...weih, terkadang hampir saja aku pergi meninggalkan dunia ini kala pulang malam bersama sepeda Ontel-ku. Membelah udara malam semakin membuat lelah badan ini. Yah mungkin sebanding dengan menguapnya dosa-dosa diri. Setibanya dirumah....melihat senyumannya yang legit seraya berkata...” Kok Pulang malem...” hehehe, biasalah de' kerjaan masih banyak...” eh, mas mang kerja dikantor dari jam 8 mpe malem begini ngapain aja seih...seharian ngadepin angka mulu gitu...?”...Hmmm, dunia kita berbada de'...Objek-ku hanyalah sebuah komputer yang terkadang membosankan, berjibaku melincahkan jemari memainkan sekumpulan data...Fuih, Puyeng....sedangkan engkau de' berada disekolah dengan alam sekitarnya, bertani, olah raga, musik, mengejar terpaan mentari pagi, hingar bingar kelas yang hidup, antusias jawaban anak-anak yang ciamik...Ya Tentunya beda-lah dengan-ku....hehehe, terkadang kita dialog hati...Dan aku mengatakan ya..seharian mpe malem hanya berhadapan di depan kompi, wc, mesjid, dan kompi kompi...”Ih nggk banget seih...”...weih, itulah reaksi mylove...

Ngomongin about lebaran tahun ini...terasa lain...Ya dong, ya kurang lebih 4 Propinsi telah aku lalui...hehehe, maju ke depan udeh masuk ke DKI Jakarta, klu balik lagi ya masuk banten (Ciputat.red), mundur kebelakang masuk ke Jawa barat (Bogor) en trakhir neh melancong ke ranah Riau, Pekanbaru...Zwinnggg....Mylove dan diriku berkunjung ke Pekanbaru...ya tahun ini Mudik perdana-ku bersama istri. Hmm, beginilah resikonya menjadi keluarga perantau...ibu, Bapak....Miss u ah...Ada anak mantu eh rumah direnovasi...wah, jadi ngerepotin neh. Klu siang Panas banget ya sorenya mendung...itulah Pekanbaru kala itu. Kasurnya lumayan empuk....dan aku Pun tertidur....en den...Huff...ketika aku bangun...aku sudah berada di depan kompi jadul-ku lagi...kembali berenang bersama sekumpulan data....Butuh pengharum yang segar euy...Hffff...


Salam
Pipin Andriyanto

Thursday, July 31, 2008

Hayatan Thayyibah…

Cerita sebelumnya...

Hayatan thayyibah (tulisannya benar nggk ya….) klu nggk salah artinya ialah kehidupan yang baik atau hidup baik atau juga hidup yang baik, pokoknya nggk jauh-jauh dari situ Tentunya semua orang ingin yang baik-baik. Teman yang baik, orang tua yang baik, saudara yang baik, anak yang baik serta kekasih yang baik dan banyak lagi. Kita sebagai orang muslim pastinya klu sehabis solat selalu saja mengucapkan doa sapu jagat (Rabbana atina fiddun ya hasanah …dst) yang intinya agar selalu diberi kebaikan di-dunia dan di-akhirat…Sekarang masalahnya adalah dengan cara apa kita bisa mencapai Hayyatun Thoyyibah itu…Wah, tentunya ini akan menjadi diskusi yang cukup menawan. Parameter tentang apa itu baik pasti akan berbeda tergantung dari tingkat keimanannya…ei kenapa bermula dari tingkat keimanan…kenapa nggk dari tingkat pengetahuan….well, singkat saja kawan…Seseorang yang mengenal dirinya pasti akan mengenal siapa yang menciptakan dirinya…

Terserah pribadi masing-masing aja deh tentang bagaimana meraih Hayatan Thayyibah, namun berdasarkan yang saya baca dirujuk dari sebuah lembaran mesjid bahwa paling tidak ada tujuh Kriteria kehidupan seseorang yang mendapat Hayatan Thayyibah Yaitu:

1. Rizki yang Halal

2. Qonaah
3. Kebahagiaan

4. Kete
nangan
5. Ridha

6. Syukur

7. Sabar


Konon katanya jika kita or seseorang dimana ketujuh kriteria ini telah merekat erat di dalam diri dan jiwanya...ya kesimpulannya dia adalah termasuk golongan Hayatan Thayyibah. Hmmm....masih dengan selimut misteri kawan, tepat tanggal 07 Juni 2008 aku melamarnya.

Waktu seorang rekan menanyakan kepadaku tentang apa itu makna menikah...??? Whew...bukan perkara mudah untuk menjawabnya...Aku hanya menjawab dalam hati bahwa dengan menikah setidak akan putus rantai setan sehingga akan menjadi halal. Dan jawaban yang paling dominan ialah aktualisasi diri or meledakkan potensi diri or menjadi Pribadi yang termasuk Golongan Hayatan Thayyibah. Ya...aku singkat saja kawan apa itu menikah: Meledakkan potensi Diri dan termasuk golongan Hayatan Thayyibah. Weih..berat...berat....

Dalam realitas sering kita lihat, kita dengar dan kita amati lika-liku berumah tangga...Tahun-tahun pertama merupakan tahun yang cukup susah mungkin. Pengeluaran besar Cing...belum lagi jika setelah nikah...klu nggk ada dopang...ya, cilaka 13x10+90-2...engkau tahu kawan...bahwa uang Suami adalah uang Istri dan uang istri ya uang Istri....wah, aku nggk bisa cerita banyak deh karena belum mengalaminya....mungkin nanti ya kawan....Sebentar lagi juga udah nikah....hihihi...Masalah ekonomi bagi adalah hal yang penting....iya nggk seih...pernah baca artikel: Ada uang abang di Sayang, nggk ada Uang Abang di tendang....wiuiuiuiuiuiuiu...Yup, aku rasa ini adalah sudah merupakan sejarah takdir-ku klu tanggal 2 Agustus 2008 aku akan menikah....

Dengan dukungan para saudara...acara lamaran pun digelar kawan...sangat-sangat sederhana sekali...Alhamdulillah kawan...atas segala doa dan bantuannya...acara berjalan dengan lancar...terbesit didalam hati kala itu...bahwa aku ingin menjadi pribadi lebih baik lagi...Pembelajaran yang sulit kawan...

Ya ya ya...pembuktiannya adalah beberapa tahun setelah aku berumah tangga dengannya. Apa yang akan terjadi kawan...??? kita tidak akan pernah tahu akan hal itu...Hanya saja jika engkau menanyakan aku tentang apa itu nikah....ehmmm, dengan kikuknya aku akan menjawab...ya nikah itu untuk meledakkan potensi diri dan kita berharap masuk kedalam golongan Hayatan Thayyibah...

Dan apakah kesimpulannya adalah Menikah = meledakkan Potensi Diri + Hayatan Thayyibah....??? waduh...aku belum bisa untuk yakin menjawab kawan....namun aku berharap seperti itu....Satu lagi kawan..Bahwa kehidupan yang baik tidak hanya membawa kebaikan bagi dirinya tetapi juga kebaikan orang lain serta alam semesta...

Salam Pipin Andriyanto
* Tulisan ke-3 dari 4


Tuesday, July 22, 2008

Pantang Dihela SuRut...

Cerita sebelumnya...
Pakde : Umur kamu sekarang berapa pin…?
Pipin : 24 mau ke 25 Pakde…
Pakde : Berarti sebentar lagi dong target kamu nikah....
Pipin : hehehe....(hati-ku tertawa sesak), mmm, (sesekali melamun singkat)...i..i..iya Pakde mohon doanya....
Pakde : Iya pin...Pakde dukung...Jadi laki-laki itu harus berani....Pakde dukung Pin...!!! (pastinya dengan suasana juang 45...)

Dan sinyal perjuangan 45 itu sebenarnya tidak sealur dengan keadaan hati-ku kala itu....Gagap, tidak mempunyai arah, monokrom, beku, confuse, bimbang, gelisah bercampur dengan kol, kacang panjang, toge, daun singkong, wortel dan sawi...Itulah akibat dari ucapan target yang sembrono. Kenapa sieh ingin nikah pada umur 25...? Sakralkah angka 25 itu di hidup-mu...? atau hanya karena engkau dihasut dan dianggap menjadi seorang penakut karena tidak berani menikah di umur 25...? atau juga banyak teman-temanmu yang menikah di umur 25...? atau juga karena sang Baginda Mulia Muhammad saw menikah di umur 25 maka engkau juga harus menikah pada umur 25....? Dan aku pun terdiam...? terdiam disudut ruangan itu...

Well...aku hanya bisa menjawab...aku ingin menikah di tahun ini yang memang bertepatan dengan umur-ku yang 25, thats All...Allah maha Kaya...dan tentunya akan membantu hambanya yang ingin menikah. Teman...aku nggk tahu apakah targetku tercapai apa tidak...Tapi berdasarkan Intelegensia Tanpa Batas mengajarkan kita untuk selalu yakin, yakin dan yakin... Bukankah kekuatan keyakinan bisa menciptakan kenyataan...??? Bukankah Allah mendengar doa-doa kecil kita....??? Tidak ada kekuatan melainkan kekuatan dari Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Tak lama lagi ’Mestakung’ alias semesta mendukung itu akan tercipta...

Teman....Sebentar lagi sang mahadewi itu akan wisuda di kampus yang konon berjulukan kampus rakyat...Dan aku pun harus menyiapkan amunisi yang mumpuni...Yah..akan kukatakan kepada Ayahnya....dengan lantang aku akan mengucapkan...’Pak...saya akan melamar putri Bapak...Aku mencintainya Pak...’
Aku akan melamarnya teman dihari wisudanya...

***********
Dan hari wisuda pun telah hadir. Dengan celana jeans biru muda putih dan kemeja biru, aku berjalan perlahan. Melihat kerumunan yang sesak. Well, untung ada mas roy, anak juragan dari lampung tea...dengan dandanan yang sederhana kita berjalan-jalan membelah kerumunan itu. Asyik juga nggk masuk kantor....Matahari mulai merangkak ke atas ubun-ubunku. Segenggam bunga telah ku-pegang erat di kelima jari ini. Dipersimpangan jalan itu aku berpisah dengan Mas Roy, karena beliau ada urusan. Dan aku melangkah menuju koridor faperta. Nafasku sungguh keras dan sesak, dengan iringan beberapa tembang Collective soul kutuliskan kisah ini. Dengan kikuk kuserahkan bunga itu....setelah berfoto2 ria....aku di bawa kerumah saudaranya terdekat. Dengan kondisi agak lelah...aku tegakkan badan ini di atas sejadah itu, berharap di beri kekuatan untuk berbicara kepada kedua orang tua atas maksud kedatangan-ku ini.

Kawan, engkau tahu kawan bagaimana rasanya ketika ingin mengutarakan maksud....” Pak...saya akan melamar Putri Bapak...”, weih, wezz, sungguh berat kawan...Jantung-ku berdetak lebih kencang, lebih kencang dari pukulan beduk sewaktu lomba di bulan Ramadhan. Kata-kataku tak beraturan, parau. Dan, kawan..tahukah apa yang terjadi, sejenak keajaiban menghampiri-ku...ya ya ya....singkat saja kawan...dengan kondisi suasana yang mendung, tiba-tiba mati lampu, klik...dan kontan saja keadaan sekitar menjadi agak sedikit gelap dan tenang....Pencaran api lilin menerangi sekitar disertai lambaian dedaudan dari luar...Yak...! aku katakan maksud ku itu.....aku masih ingat....Sang Bapak menatap ku..sembari berkata..”Sudah Siap Kamu Pin...?!”

weih, kawan...seperti peribahasa: ”Kalau kaki sudah terlangkahkan, pantang dihela surut : artinya kalau sudah terlanjur, jangan berhenti sampai disitu saja. ”...maju teruslah aing....” Insya Allah saya Siap Pak..!!!”
Ya Allah pipin nekat bener....teriak hati-ku....Sudah sudah....jika niat baik pasti ada jalan, begitu katanya.

Ya ya ya... Kalau kaki sudah terlangkahkan, pantang dihela surut....Bismillah...



Salam
Pipin Andriyanto
Cerita berikut:
Lamarannya

Tuesday, July 15, 2008

Pasrah Feat WarTeg...

Terpaku dengan kekusutan hidup dan hanya bermuara kepada kepasrahan.
”Hey..jika kau tidak bisa menyelesaikan masalah itu tinggalkan saja...jangan kau pusingkan hidup ini...!!!”, lemparan kata nasihat teman dari pulau seberang, Medan.” Bah...tak bisalah kawan, semakin kita lari kencang menjauh semakin kencang pula masalah itu mengejar kita. Suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, kau harus hadapi...”, Bantah hati-ku. ” Lay...tapi kau liat-liat dulu masalahnya itu apa, klu kecil ngapain kau ambil pusing...tomorrow never dia-lah.”...Aku hanya tersenyum palsu, saat ini aku setuju dengan perkataan dia. Entahlah esok akan seperti apa...Selama kita masih punya harga diri sebagai anak zaman dan tidak melanggar syariat...lakukan saja.

Kepasrahan umumnya muncul ketika kita berada pada titik terendah dalam rentang waktu yang sedang kita hadapi. Sebagian orang melihat pasrah dengan hanya tidak melakukan apa-apa sedikit pun...” Gue dah pasrah aja men...nggk taulah nanti...”..Yah memang begitulah. Namun ada sebagian orang yang telah memasuki wilayah pasrah akan tetapi dia belum mengakuinya. ” Hff, Ya Allah...aku harus bertahan...pasti masih ada celah...pasti masih ada puing-puing harapan untuk bertahan hidup...”, yah, masih dengan usaha tenaga yang tersisa, walaupun nanti pasti akan bermuara kepada kepasrahan juga.

Siang itu bersama jilatan bola panas matahari aku memasuki warteg itu dengan amat ragu. Santai dan tenang yang tidak akan bertahan lama...:
” Ibu disini bisa kasbon bu...? saya mulai hari senin ini bu...hari jumat sore saya lunasin...”
”Mmh...emangnya mas kerja dimana (khas irama tegalnya terasa pekat dari ucapannya).
” Saya kerja didepan bu, seberang jalan ini kok... ”
”Ooo, boleh aja asal bayarannya bagus (tepat waktu.red)...”
” Ya udeh bu..makasih banget ya bu...ini KTP saya bu sebagai jaminannya...klo gitu saya pesen soto aja...”

Ucapan syukur berkali-kali ku-ucapkan...karena setidaknya untuk beberapa hari kedepan aku masih bisa makan. Itulah hidup selalu saja ada aksi dan reaksi, perbuatan yang telah terjadi selalu saja ada respon dari alam sekitar. Kita bekerja, kita dapet gaji. Dan gaji itu banyak sekali turunannya....buat tabungan, pendidikan, asuransi, biaya hidup kita, istri dan anak dan sebagian untuk persiapan acara lamaran...Ada yang gajinya melimpah, ada yang gajinya pas mencukupi...adanya yang selalu tidak mencukupi. Pokaknya macem-macem...Pemantik api itu sudah dinyalakan teman...dan dengan kenekatan yang sangat sedikit berbau perhitungan-perhitungan...Maka Tepat tanggal 7 Juni 2008 aku melakukan ritual lamaran. Iya lamaran...layaknya seseorang yang ingin menikah sebelumnya pasti ada ritual lamaran dahulu.

Engkau tahu kawan...biasanya ada 4 hal yang harus dipersiapkan seseorang yang ingin menikah..
1.Kesiapan Ilmu
2.Psikologis yang mantap
3.Sehat jasmani
4.financial yang mencukupi
Dan aku...? keempat hal diatas tersebut belum begitu banyak terpenuhi dalam diri ini...kecuali sehat jasmani...i hope. Tapi ya itu tadi...dengan kenekatan yang berbau sedikit perhitungan...akhirnya aku melamar seorang yang aku cintai...

Dan engkau tahu teman...dari proses lamaran itulah yang membawa-ku di akhir bulan selalu sering bersilatuhrahmi makan di warteg ini. Pagi hari, siang dan sehabis pulang kerja...aku pasti makan di warteg itu. Ya, Allah...Indah sekali..seni yang sangat indah...Lamaran dan kasbon di warteg...Sebagian teman pasti akan menertawakan-ku mungkin bahkan memandang sebelah mata...biarkan saja. Dan hari jumat sore pun telah datang...Begitu nikmat sekali ketika aku melunasinya....Namun, aku berusaha untuk lebih baik lagi....Warteg bu Mu’ah...engkau sangat berjasa dalam membantu menyelamatkan nyawa-ku...aku pasti tidak akan melupakanmu....
Well teman...kita semua makhluk lemah dan penuh dosa...
Pasrahkan semuanya kepada Allah dengan iringan usaha.

To be continued Next storie
( Pra Lamaran ...:-))


*Untuk ibu mu'ah semoga selalu di beri kesehatan dan kemurahan rejeki sekeluarga

Salam
Pipin Andriyanto



Friday, May 30, 2008

Sharing Gede Mountain yey...!

Aslm….
Rasanya sudah 2 bulan lebih aku tidak menggoreskan tarian jemariku di rumah ini…Mmmh, mungkin banyak pertanyaan…”Pin loe masih hidup pin…???”, “Weih…kemana aja loe bro…? Sibuk kayaknya….??”…” Mau nikahan pin katanya…???”…etc, de el el, lanina, elnino…”Pipiiiiin…aku kangen….Makan bareng lagi yuk….!!!”, Nah lho…!!!, Rasanya ada yang memang hilang dari setiap lembar waktu-ku. Yang jelas keadaan semakin sulit saja rupanya…Or keimananku yang semakin rapuh ya...??? layaknya perjalanan sejarah pohon Djati...ada masa terlihat rimbun namun ada masanya panas yang meranggas...menggugurkan para dedaunan. Sesaat kita melewati jalan rusak penuh debu yang sebentar lagi akan berhadapan dengan jalan rusak yang becek penuh lumpur cair....Namun tak selamanya jalan yang kita lalui rusak, becek, dan penuh debu...Wuzzz...dengan entengnya kita menancap gas sekitar 80km/jam. Yup! Sekarang jalan yang kita lalui sangat-sangat mulus...

Kepada teman dan rekan2 yang saya hormati...Sekarang setelah saya menimba ilmu dari tempat sebelumnya Indomedia Group (Tabloid PULSA)....saat ini saya sedang belajar ’kuliah’ di Infomedia Nusantara (Yellow Pages)....Pastinya banyak pengalaman, teman, para wajah baru...Pengennya ya ini tempat terakhir berlabuh...Namun,nggk ada yang kekal di dunia ini dan manusia terkadang cepat bosan dengan kondisi yang berbeda dengan harapan. Jadi teringat pesan Pakde...” Hidup ini sudah ada yang ngatur kok...Jadi jalanin aja...klu sekarang kamu dipecat or perusahaan bangkrut trus kamu kena PHK ya itu memang sudah perjalanan hidup kamu pin...Jalanin aja...Yang penting jangan pernah Menyerah...bangkit dan terus Bangkit....!”, hfff...aku hanya tersenyum kecil, akhirnya kalimat magis itu terucap juga setelah sekian lama tidak pernah aku dengar...

Aku akui sel sambungan di otak-ku masih sedikit dan sangat minim...itu artinya ya...i may not be a smart Men....ya ya ya...gue emang bukan orang pintar nan cerdas...Fuih...Sudah 4 kali adzan terdengar, satu persatu bergegas pulang....sebagian berkumpul dengan para keluarga tercinta, sebagian hang out ber-Bachelor Party, sebagian masih berngutak ngatik gatuk didepan komputer, dan gue....??? mmmh, nothing-lah...dengan perut yang mules (suer) berusaha menuangkan curahan di rumah ini...memikirkan pe-er2 ’kuliah’ di Infomedia, deuuu, huehehehe...Perlehatan Akbar hidup-ku...weih...ternyata mengakhiri masa lajang tidaklah semudah membuat grafik Revenue hasil kanvas....Beu...waow...begitu eksotis....mungkin di lain bab-lah aku akan menulisnya.

Masih merupakan misteri dari sebuah ucapan pak valentino Dinsi pada seminar yang ku ikuti bahwa dia mengatakan...”Orang besar itu tahu apa yang dia inginkan dan tahu pula bagaimana caranya untuk mewujudkan apa yang dia inginkan...” yah..2 hal yang masih menjadi selimut bercampur kabut misteri...1. tahu apa yang inginkan,2. tahu bagaimana mewujudkannya....dan aku belum punya kedua hal itu...mayday...mayday, S.O.S...Warning...lampu Kuning....wah...kacau ya gue.....??? Tapi aku yakin kok....kita semua adalah Pahlawan....hehehe...itu yang diucapkan pak Agi...Koor Tim Riset Pilar infomedia...Well...cepat atau lambat pasti kita semua akan menemukan 2 hal untuk menjadi orang besar...

Dan memang rasanya hidup ini seperti mendaki menuju puncak Gunung Gede melaui jalur Selabintana, Sukabumi. Melelahkan, penat yang teramat, dan beberapa serangan pacet yang mengucurkan darah segar tanpa berhenti. Namun engkau tahu teman apa yang kita rasakan ketika telah sampai ke pUncak Gede itu....??? Subhanallah....Kita semua pasti bisa...!!! So, the last neh...aku lampirkan beberapa foto-fotoku saat nanjak ke Gede (17-18 Mei 08)....Biarin deh dibilang sangat-sangat narsis Mode ON...Maap Ya...Hanya mengabadikan foto kenangan buat anak cucu nanti...Perjalanan yang mantab rekan2 semuanya....yah, masih dengan para pasukan ra genah...Klu mau tahu lebih lengkapnya ya silahkan ke rumah berikut:


Untuk kedua Orang tua-ku...Ibu dan Bapak.....aku sangat-sangat ingin mencium telapak kakimu...i lppyu banget.....untuk kedua adikku...jadi orang besar ya nantinya....

nb: untuk rekan2 Statistika'38 moga ukhuwah kita tetap terjaga...Met beraktifitas...

Salam
Pipin Andriyanto