Tuesday, August 25, 2009

UP

" Bagi dunia kau hanya seseorang, tapi bagi seseorang kau adalah dunianya ", ah, lupa ini goresan siapa....

lagi-lagi dia berjalan seperti kilat saja, menggerus kekarnya punggung ini. putaran roda yang menggerunjal, sangat tidak ramah bagi lambung. Hanya berharap kepada keajaiban angka-angka nabi yang Engkau tunjukkan.

Hufff, jangan hanya dapat capeknya saja teman dalam hidup ini, kalau itu yang dirasa...maka bisa dipastikan faktor pengalinya akan Nol...ya ya ya....sebesar apapun yang akan diperbuat maka hasilnya tetep Nol...

memiliki 2 senyuman sepulang kerja bukanlah perkara yang mudah teman. Namun, itu semua mampu menghapuskan segala atribut dosa yang melekat....Yah, semoga...

Selamat Berlayar Kembali......


Salam
Pin

Thursday, March 12, 2009

tetep kosong

masih tetep kosong brur...

Wednesday, December 31, 2008

Mendaki Langit Ujung Genteng

Matahari beranjak pudar dan kehidupan malam pun menyelimuti kulit coklat di badan ini. Alhamdulillah, aku masih bisa menghirup napas jendela kamar…Ah, hidup-ku masih berlanjut dengan perjalanan cerita dari sekumpulan pasukan ra genah…Ya, lagi-lagi dan gila-gila…para pasukan ra genah kembali berulah. Sasaran kali ini, kita akan meluncur ke Ujung Genteng…sebuah nama yang cukup unik di wilayah pantai kabupaten kota Sukabumi. Aku jadi teringat, waktu itu seorang kerabat dekat mengajak-ku untuk berkunjung kesana namun pada waktu itu aku tidak bisa….eh eh eh kok gitu seih, ndilalah orang-orang yang nggk waras itu (pasukan ra genah.red) bermaksub akan turing ke Ujung Genteng.

Setelah bernegosiasi dengan sang Istri…cupika cupiki dan kerlipan mata, …ci ciuw, akhirnya deal dan menyetujui rencana-ku turing berlabuh di Ujung Genteng. Sabtu pagi, pukul 5 liwat aku telah mengeluarkan sepeda ontelku dari kandangnya….aku memang sudah berdiskusi dengan dia sebelumnya…Brur…besok kita akan turing ke Ujung Genteng, malem ini jangan begadang ya…kedap-kedip lampunya, Sip…tandanya dia satujuh. Ritual mohon doa keselamatan pun berlangsung….Sang Istri, mama, babe….Aye pegi dulu ye…mau menjelajahi bumi Ja-Bar….

Dan, sepeda Ontel-ku pun menerabas kencang melintasi jalan ciputat-parung-Bogor. Berdasarkan Informasi bahwa kita berencana akan menginap selama lebih kurang 2 hari. So, aku pun berbekel 2 baju, 2 cd, 1 Sarung cap gajah lumpat, 1 Sweater manis…dan beberapa ransum…Lumayan dibawain nasi, telor, ikan, tahu, dan beberapa nuget ceria…Mantaf. Jalanan masih terlihat longgar. Desakan angin dingin pun menembus tulang....butiran halus mulai membasahi jaket tua-ku....Namun tak menghalangiku berlari di kecepatan 80 kpj.....Ciiittt….finally, sampelah aku di pesantren Nurul Imdad, Bogor…kita akan kumpul dulu di kostan Chogan...fiuh....
Cek satu cek dua....personil yang akan berangkat saat ini terdiri dari 5 orang....ada bero gatik, bero ihya, bero tyo, bero icus, dan bero pipin....weih....harusnya ada 9 orang...tapi berguguran satu per satu...bero Roy...tewas...kena Tipes. Ust. Bero Deni ada kopdar ma keluarganya....Bero Aji juga katanya tewas sakit...trus Bero mamay....sibuk ngentri data kale....So, upacara pemberangkatan pun berlangsung dengan singkat...” Mari kita Ucapkan lafazh Basmallah.....Bismillahhirrahmannirrahhim....dan 2 kuda besi + sepeda ontelku pun meluncur melintasi bogor-Ciawi.....klu tidak salah kita akan melewati wilayah cikidang....ternyata, buat-ku yang sebagai turing'ers pemula cukup melelahkan juga....Secara 200 Km bukanlah sedekat memandang atap mesjid Dian Al Mahri....Sejenak mengumpulkan energi kembali....kita pun rehat ditengah jalan....klu nggk salah di daerah...Cikidang tea...

Jalanan yang dihiasi dengan cerukan-cerukan berair dan batu membuat benda bulat itu pun harus di tambal beberapa kali....huh....sepeda ontelku sepertinya masih tangguh dan gagah....apa mungkin masih berusia 7 bulan ya...??? hehehe...btw, kata Babe seih nih sepeda ontel udeh lulus uji coba di-ajak jauh...waktu itu ke gunung galunggung..... Ok bero...perjalanan pun masih berlanjut....

Mata-ku sudah nanar dan remang...begitu juga tulang belulang ini...pegel...akhirnya...gantilah formasi...aku akhirnya dibonceng dengan bero icus....Jampang kulon....tancap Bero....kelak-kelok jalan membuat mata, kaki, dan tangan harus kompak...tikungan tajam, jalan yang berlubang, tanjakan, turunan...tentunya juga ada faktor X....yah, kudu rajin-rajin dzikir biar selamet mpe tujuan....Teman, segala kepenatan pun pasti berujung....Yah...berujung di ujung Genteng....semoga...Dan...setidaknya titik terang itu pun terlihat...22 Km...bukanlah jarak yang jauhlah....Tancap terus bero...Setelah kita semua memberi makanan pada tunggangan masing-masing. Sebanyak 2 kali...akhirnya My Beroh...berUjung juga....Yap...sebuah gapura wilcoming....Perlu diketahui...ternyata jarak dari gapura wilcoming tea dengan pantai yang kita tuju itu berjarak lebih kurang 9 Km....tapi tenang My beroh....Jalanan longgar banget...100 kpj pun tak masalah....hehehhe....dan tibalah...para pasukan ra genah ini di daerah yang dinantikan.......Ujung Genteng....

Setelah sekian lama mutar muter ugak ugek....akhirnya kita dipertemukan dengan penginapan yang sederhana, terpencil namun sungguh dasyat....namanya wisma Koboi....kenapa Dasyat....:
  1. harganya pas sesuai kantong para pasukan ra genah yang kere ini. 1 kamar 200 rb/mlm dibagi 5 orang...huahahahahaaaaa
  2. ternyata didepan pemandangannya cantik dan termasuk pantai pangumbahan...Letak dimana para penyu mendarat untuk bertelor...mantaf bisa ngeliat penyu neh
  3. Ombaknya gagah perkasa....Pas berenang....cukup seru....iye nggk bero...???

Weih my bero....Selamat bersenang-senang Teman di Ujung Genteng.....

Waktu berjalan tak terasa....warna langit pun tetap biru, hembusan Khas angin pantai masih bertiup dengan liar....fiuh, masih teringat dengan jelas kita semua bercinta dengan Ombak...serangannya membuat kita lepas berteriak, menantang, mencoba melawan....namun, pasti berakhir dengan kondisi badan yang lunglai....Airnya masih terasa sangat Asin....beribu-ribu pasir coklat menawan menciumi seluruh badan kita....Awaaaaaassssss.......siap siap...Ombaknya Besar......Aaaaaaaggghhhhhhhhh.....!!!! JebuaaaRRrrrrrr....!!!!.....ayo lagi.....debuar......wow....Mantaf teramat sangat bero......


Yup....Kita pulang....ke tempat asal....Buat yang masuk kerja....Selamat kerja lagi...Buat yang ambil Cuti...selamat berpulau kapuk ria....hehehehe.....
gutlak untuk semuanya....

" Tataplah langit itu dalam pelukan pasir asin...engkau akan dapati betapa kecilnya dirimu jika dibandingkan dengan ribuan pasir yang engkau genggam...Benda kecil yang dinamakan planet itu pun perlahan bergerak menjauh....Tataplah terus langit itu...rasakan belaian angin yang bertiup mengusap seluruh badan, irama ombak yang menggairahkan, aroma pantai yang ranum...Rasa yang tak pernah dirasakan...sejenak, istirahatkan pikiran kusutmu itu di Langit Ujung genteng dan bersyukurlah bahwa engkau masih bisa menatap langit..."


Salam
Pipin Andriyanto

Thursday, December 4, 2008

Bersyukurlah Teman...

Ah, Sepeda Ontel-ku semakin hari semakin ringkih saja dan selalu saja terkejar dengan para raiders ciputat-pondok indah. Pagi ini senyuman cuaca sangat manis sekali semanis adem sari dan perjalanan juga cukup lancar. werrrrng...krek krek...Lumayan bisa dapet 80 km/jam. Terkadang cukup melelahkan juga, pergi pagi pulang malem, hampir ketabrak, oleng sedikit, ngantuk, nyenggol trotoar dan akhirnya beneran ketabrak...Gumpryaanggg...Yah, kaca spion orang retak dah...Hmm, tapi itulah seninya...

Dalam sebuah riwayat dikatakan :
"Sesungguhnya diantara dosa-dosa itu, terdapat satu dosa yang tidak dapat dihapuskan dengan shalat, puasa, haji dan umrah.' Sahabat bertanya, 'Apa yang dapat menghapuskannya wahai Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Semangat dalam mencari rejeki.' (HR. Thabrani)"

"Sesungguhnya Allah SWT mencintai seorang mu'min yang giat bekerja. (HR. Thabrani)"

klu bukan karena riwayat-riwayat Sakral diatas...pasti aku akan banyak sekali mengeluh...yah, jadi ingat saat rasulullah menciumi tangan Sa’ad bin Mu’adz Al-Anshari karena gosong terbakar matahari lantaran mengolah tanah dengan cangkul untuk mencari nafkah...Seketika itu Nabi mengambil tangan Sa’ad dan menciumnya seraya berkata, “Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh api neraka”. Itulah kenapa aku sangat senang sekali jika saat mengendarai sepeda ontelku menuju ke kantor tanpa menggunakan Sarung tangan...Perlahan dan pasti, sudah terlihat hitam disertai kapalan...terlepas pro dan kontra ya...

Ciiiitttt.....zig-zag 45, Siiip...dapet posisi parkir yang Ok...seperti biasa, gesekkan kartu ID, tempelkan jari telunjuk, tunggu jeritan mesin yang terdengar...Beres, itu tandanya aku sudah Absen. Duk duk duk...Hentakan sepatu-ku melintasi gedung ini melalui tangga exit...berharap jely-jely Blackberry yang memenuhi disekitar perut hilang, mengelupas pas pas...Ugh, perutku semakin membesar saja...Payah. Hari ini ternyata ada pameran manufaktur di Kemayoran...Seharian euy, Mantaf...menghilangkan kejenuhan benda mati yang ada dihadapanku. Lumayan makan daging empuk dan cumi lembut di pameran...Hohoho...akankah menambah jumlah Blackberry di sekitar perut lagi...???

Tak terasa, hari pun kembali renta, jam kantor perlahan berguguran...kembali lagi menunjukkan pukul 5 sore...PR masih banyak, kesempatan pun belum pasti. Ada ketidakpuasan, ada rasa yang kurang, bingung...Ah, terkadang kita tidak mensyukuri apa yang telah kita dapatkan sekarang...Banyak membaca, berdiskusi, berjalan terkadang membuat kita menjadi orang yang sangat-sangat mensyukuri nikmat yang telah diberikan...Sore itu pun aku memandang koran Bisnis dan aku terdampar cukup lama di kalimat Jumlah Pekerja yang terkena PHK dan dirumahkan per Nov 2008:

Apa yang ada dibenak mereka sekarang akibat dampak krisis yang telah mem-PHK-kan dan merumahkan mereka...??? Apakah tingkat kejahatan meningkat...??? jumlah orang yang bunuh diri meningkat...??? Konon katanya pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2009 ini terburuk mencapai 4,5% dari target APBN 2009 yaitu 6%. Menurut ceritanya BPS, pada tahun 2008 bahwa setiap 1% pertumbuhan ekonomi akan menambahkan 702.000 lapangan kerja Baru. Dengan demikian, jika pertumbuhan turun dari 6% ke 4,5% maka tenaga kerja yang tidak terserap bisa mencapai 1.053 juta orang. Padahal ada sekitar 9.427 juta penganggur terbuka yang menunggu pekerjaan saat ini. Masya Allah...

Emmh, klu aku di PHK sekarang...??? Ya, itu memang sudah Takdir. jangan disesali, tapi harus mencari jalan keluar untuk bisa Survive. Jalan kebaikan masih banyak. Yah, harus Survive untuk menghidupkan keluarga dan masa depan. Bersyukurlah teman...Apa yang telah kita peroleh sekarang ini. Bersyukurlah bagi yang telah mendapat pekerjaan dan tidak terkena PHK...Bagi yang terkena PHK, kita doakan, semoga mendapat jalan keluar dan menjadi cikal bakal pengusaha Muda. Pikiran layaknya Parasut. Parasut hanya akan berfungsi jika terbuka...Siapkan Mitigasi resiko kehidupan dari sekarang...Karena kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di esok hari...

Angin malam telah menerbangkanku kembali untuk pulang...Yah, saatnya untuk pulang...Beristirahat, kembali mengumpulkan energi posistif...Semoga Allah memberikan pilihan terbaik dan menenangkan kegalauan di hati kita...

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu..."
(Surah Ibrahim:7)

Salam
Pipin Andriyanto

Wednesday, November 26, 2008

Gelap...

Fuih....terkadang segalanya terlihat berat dan gelap. seberat rasa pening yang bergentayangan di kepalaku dan segelap rasa linglungnya aku saat menjalani kehidupan ini. Melihat para kurcaci yang bersemayam dirumah ciputat jadi ingin seperti mereka. menginjakkan badan di bumi kampus Darmaga jadi pengen seperti mahasiswa. Celana jeans or gunung dengan kaos dibalut kemeja pendek kotak-kotak + sepatu kets. Cheers...!!!. Sepintas terlihat indah...Tapi sekarang diriku sedang berada di Kereta kabut yang perlahan bergerak kencang menjauhi keinginan itu semua.

Waktu yang aneh adalah saat aku bersama sepeda ontel melintasi perbatasan Jakarta selatan-Ciputat di pagi hari dan malam hari. Jelas akhir-akhir ini ada hal yang sedikit mengganggu dan membuat aku menjadi semakin gila...(mulai lebay neh...). Pikiran dan jiwa ini berteriak meronta-ronta dengan tarian pecele'an yang keramat...(wueh, udah semakin lebay neh...). Dan kesemuanya semakin menjadi-jadi yang disebabkan oleh seorang teman sedang menyetel tarikan maut suara Bang Rhoma...Darah Muda...Haiyah...Terlallu...(lebaynya udeh payah neh...)

Selalu saja terngiang-ngiang kalimat itu di telinga ini....Uhhh...bergesekan dengan udara membuat telinga ini menjadi panas...entahlah aku lupa...yang jelas dia mengatakan seperti ini: "I really belief, someday...Menjadi Pengusaha adalah suatu Kebanggan, dan Menjadi Karyawan adalah Pilihan Terakhir". Rasanya untuk menjadi pengusaha adalah orang-orang yang telah menjadi pilihan Sang Penguasa Alam...artinya...tidak semua orang akan bisa menjadi pengusaha...Lompatan takdir telah memilih si A, dan diwaktu yang bersamaan si B telah terpilih dengan Nuansa yang heroik...melompat lagi dan terus melompat...ya, begitulah riwayat Sang Pengusaha...entahlah, kapan aku berada dalam titik lompatan takdir itu untuk menjadi seorang pengusaha...

"Sayang...kamu itu apa yang kamu pikirkan. semua orang bisa kok menciptakan keajaiban dalam kehidupannya. Fokus, berani dan kesungguhan sudah melampaui rata-rata niscaya semesta mendukung akan menggelegar. Ayo lebih semangat lagi..." Huh, sarapan motivasi klise yang menenangkan...motivasi itu layaknya "JUst like the wind, they come and go". Tapi, emang bener dibutuhkan lapisan baja sabuk merah strip emas untuk menjadi seorang pengusaha dan 5 Kartu As pun kudu disiapkan: Kerja KerAS, Kerja CerdAS, Kerja TuntAS, Kerja MawAS, and Kerja IkhlAS...

Mungkin karena aku belum menguasai Water Bending, Earth Bending, Fire Bending dan Air Bendingnya Mas Aang...sehingga masih belum dapat mengalahkan Kaisar Negara Api...Seandainya 4 elemen itu aku kuasai, jelas aku akan menjadi Avatar "The Last Airbender" pengusaha ciamik. hehehe...Halah kebanyakan nonton.Terlepas pro & Kontra masalah Mas Aang ini...Ya intinya kita perlu banyak punya sisi-sisi dimensi visual disetiap waktu untuk menghilangkan kejenuhan dan menemukan kembali gairah laskar pelangi yang hilang. Apa kata pak Lurah klu hidup ini tanpa ada gairah...???? Nah, Masalah urgentnya sekarang ialah bagaimana kita mempunyai bayak sisi-sisi dimensi visual untuk menghilangkan kejenuhan dan menemukan gairah yang telah hilang....??? Apa yang harus kita lakukan...?

Ah, Segalanya terlihat berat dan gelap. Seberat rasa pening yang bergentayangan di kepalaku dan segelap rasa linglungnya aku saat menjalani kehidupan ini.

Salam
Pipin Andriyanto

Friday, October 31, 2008

meliuk Indah...

Seharusnya seminggu itu ada tujuh hari kan….? 168 jam = 10080 menit = 604800 sekon…bener kan…? Ya mungkin dikembalikan lagi kepada konsep akang Einsten dengan teori relativitasnya. Sebagian orang merasa 1 jam itu bagaikan seminggu atau bisa jadi hanya 5 menit. Hmm, bisa jadi karena efek cenayang data yang menyebabkan cepatnya menuju suasana weekend. Perasaan baru aja kemaren hari sabtu terus senin eh udeh sabtu lagi. Sesuatu hal yang terkadang tak terasa dan menyenangkan...ya, waktu libur hari kerja...Senandung yang sangat indah di masa-masa ketika kita kerja...ya...satu kata itu...Libur...!!! tentunya beragam aktifitas pasti berhilir mudik...klu aku seih pengennya tidur aja seharian, nonton film, makan...tidur lagi deh...alamak jang...

Akhir bulan ini aku mendapat hak hasil serpihan keringat-ku...selalu saja berdoa...semoga cukup buat hidup sebulan kedepan. Hey, jadwal ngeliat calon anak neh. Kukatakan ke mylove...” jeng, ntar sore kita ceknya...biar sehat tuh anak...”. tepat sebelum magrib bergema, aku sudah melangkah jauh dari kantor. Teutuep dengan tunggangan sepeda ontelku yang penuh dengan lukisan lumpur becek...” Oke, jek...kita meluncur ke ciputat segera...Mylove udeh nunggu di rumah sakit neh....” sapa hati-ku. Seperti biasa tarikan ala the long-long melolong ranger melalang buana di seantero jalan arteri pondok Indah menuju Ciputat. Ambil kanan...serong kiri....Greeeenggg....lengkingan klakson runcing para mobil pun melesat cepat di telinga ini.

Ciiitttttt....Sepeda ontel-ku mendarat mulus di depan masjid kampus UIN. Rame...eh, lagi ada kajian rupanya...Sayup terdenger kalimat istiqomah...Fuih, setahu-ku bab materi yang satu ini cukup berat juga aplikasinya...istiqomah...bagaikan menggenggam bara panas di kedua tangan ini. Perlahan puing-puing karbonmonoksida, timbal dan berbagai polusi yang menghinggap larut dan menyingkir seiring dengan aliran segar air kran....Begitu indah seni ibadah yang diajarkan Islam. Sehari wudhu 5 kali...kinclong euy....Banyak orang yang singgah untuk solat dengan berbagai irama wajah...yang jelas hampir mirip dengan-ku, ya kita semua satu Irama....irama lelah sehabis bertarung seharian berjibaku mencari rejeki....Semoga dosa-dosa kita di hari ini terampuni....Amin....

”Mas....de tunggu diparkiran ya....cepetan...!!!”, Ouw, mylove udeh agak semaput rupanya nungguin diri-ku. Ya...wajar, secara dari jam 5 sore Bo nungguin gue...”Allow cintrong, cape ya....”, sapa ku. Walaupun cape senyumnya itu loh, seger....Kita bergegas ke loket pendaftaran....dan langsung masuk ke areal tunggu Poli kandungan. Btw, buat temen-temen ai neh, klu ntar udeh pada nikah dan pas ingin Check Up...Usahakan daftar lebih awal ya...secara pengalaman kita dulu bisa mpe 3 jam nungguinnya...Dateng jam 7 malem eh baru selesai jam 10 lebih....Ya jaga-jaga aja...lebih cepet ambil nomor antrian-kan lebih cepet pulangnya......

ternyata kita menunggu agak lama sampe si dokter dateng....yah, pulang malem lagi neh....selama nunggu ya kita main2 aja. Akhirnya, Sang bu dokter pun datang juga...wajahnya lembut euy...seorang muslihah yang keibuan.. Udeh nggk sabar pengen ketemuan ma jagoan ai neh...”Nomor 3...Ibu Desty....” teriak penjaga poli kandungan....”Iya bu, hadir...” teriak senyumku. Kita langsung ciauw masuk kerungan periksa, setelah bercupika cupiki ria dengan Bu dokter...Akhirnya aku melihat bentuk kecil sang janin dari layar monitor....walaupun agak kurang jelas di USGnya...tapi..tapi...tapi...Bergerak-gerak gitu...”Nah, ni udeh ada pembentukan kepala, jantungnya udeh bagus, ari-ari juga udah ada neih...ukurannya sekarang 5,3 cm...dijaga ya Pak pipin” begitu kata sang Bu Dokter....meliuk-liuk....Ow mai god...Subhanallah....

Berasal dari ketiadaan menjadi ada yang lalu kembali tiada dan akhirnya dibangkitkan kembali. Wahai yang Maha Berkehendak…telah Engkau tuliskan garis perjalanan hidup setiap manusia di “buku suci” itu. Semoga hamba yang lemah ini selalu berprasangka baik terhadap apa-apa yang Engkau kehendaki. Aku tahu ya Rabb, bahwa tidak ada manusia yang akan mampu menghitung nikmat yang telah Engkau berikan. Bahkan jika seluruh lautan di muka bumi ini menjadi tintanya dan pepohonan menjadi penanya maka tidak akan mampu untuk menuliskan nikmat yang telah Engkau berikan...

Konon katanya untuk menyusun sebuah mobil memerlukan 5000 komponen. Sedangkan untuk menyusun sebuah pesawat terbang membutuhkan 50 ribu komponen. Dan engkau tahu teman berapa komponen yang digunakan untuk menyusun seorang pemuda dewasa yang gagah...mmh, (+/-) 50 trilyun komponen....Hmm, semoga komponen-komponen yang menyusun Sang janin ini selalu dalam keadaan sehat dan kuat....Mohon doanya ya teman.....

malam beranjak pekat dan angin malam pun sudah tidak ramah lagi....Glutuk., kriuk, ge.weih, aku dan mylove belum makan malam...dan pilihan warung Si-Put sederhana pun menjadi tujuan tempat makan kita. Masih terngiang dengan indah...bagaimana si janin itu meliuk-liuk...subhanallah....

Ya Allah...Ya Razzaq...Ya Mu'min...Ya muhaymin....Ya Mujib...Ya Wasi'...Ya Allah jaga dan lindungilah janin dan istriku dari segala mara bahaya dan kejahatan....serta berilah kemudahan jalan bagi-ku dalam mencari rejeki...amin


Salam
Pipin Andriyanto
Bulan ke-2

Thursday, October 30, 2008

PIntu Baru

Setiap perjalanan musim biasanya ada suasana baru yang hadir. Saat berada dimusim hujan..ya pastinya itu motor-ku blepotan ampun sampe ke orangnya, jalanan becek tapi masih ada ojek seih. Musim Panas ya enaknya makan yang adem ayem loh jenawi. Dan kejadian musim-musim yang lain termasuk juga pekerja musiman. So, begitu juga dengan perjalanan hidup seseorang...keluar pintu satu yang sebentar lagi sudah berada di depan pintu lainnya. Well tak terasa kita dengan sekumpulan sahabat yang terkena penyakit jiwa perlahan berganti. Kalo dulu kita merasa sangat tidak ada beban...sekarang beban itu telah hadir dan bertambah berat...Terkadang ada rasa riang di tengah penyakit-penyakit miring mereka...Hang Out, Nanjak, Jadi Backpaker, olah raga nyari BorJu (bu2r Kacang ijo) jam 3 pagi, duduk2 sembari berwira-wiri dengan alur cerita yang membosankan, emosi yang menggumpal, nonton bareng disertai cemilan kacang...Dan setelah melakukan itu semua...Ya, biasanya merenung...bahwa begitu besar nikmat yang telah diberikan....Seperti apa yang telah kita dengar...ya hidup itu sebatas kita menikmati dan menghabiskan secangkir kopi hangat...

Desakan angin malam yang telah menghantarkanku di pintu ini...tentunya berganti pintu berganti pula penghuninya...Mereka masih seukuran kurcaci...polos, cerdas, terkadang aneh, unpredictable, unbelievable, uncertain, uncontrolled, Unstoppable, Hilarious, Crazy...Haiyah....Lebay banget neh gue. Melarutkan pikiran dewasa dengan anak-anak ternyata cukup menyenangkan juga. Satu hal yang aku dapat bahwa, ini terkait dengan hal ilmu ya...MMh, ternyata jangan pernah menggunakan otak kiri ketika mengajarkan sesuatu hal ke mereka.Ya ya ya...kudu dengan otak kanan, biar nempel itu dikepala mereka. Kalo jaman sekolah dulu kita mengenal dengan istilah jembatan kedelai...bahasa kerennya seih...Asosiakan ke sesuatu hal. Walaupun prakteknya ke-mereka lumayan susah juga...

Aku rasa emang bener deh, yang ngajar SD itu emang kudu pinter...terutama pembangkitan energi otak kanannya. Hidup guru SD...Miss u ah. Oke, lanjut...pernah suatu kali kita belajar tentang anatomi Tubuh yang terkati dengan jenis-jenis Sendi....Dalam buku panduannya tercatat 4 sendi, yaitu Sendi Peluru, Sendi engsel, Sendi Pelana, dan Sendi Gulung...Nah, pas neh kurcaci (hehehe...parah juga sebutan gue) jadi bahan percobaan kyu....
  1. Sendi Peluru: Dor...Dor..Dor...awas...minggir tembak terus....GumPryanggg....Xciu...Cor Dut Dor...biasanya klu pistol ngeluarin apa...Dor...dor.... Terus dia jawab: Peluru kak...Yup...Nah ini sendi ingetin aja tuh pistol...pasti itu sendi Peluru
  2. Sendi Pelana: neng...habis mandi kita kudu pake celana...Bener nggk...? die Jawab...ya iyalah pake...Nah, ingetin aja terus tuh celana...celana..celana...miring'in dikit...jadi pelana...pelana...
  3. Sendi Engsel: inget aja ama pintu...ngek—ngek...Crek....nah itu suara engsel pintu....Jadi klu sendi Engsel...ya inget aja pintu...
  4. Sendi Gulung: Nyam...nyam enaknya makan dadar gulung....enak nggk...? inget aja tuh makanan kuliner dadar gulung....mantaf nggk...?
yah...itulah permainan otak kanan yang diberikan sebagai bahan percobaan. Kemaren aku tes lagi neh...Kak Ipat (begitulah aku memanggilnya) Sendi itu ada berapa...? Spontan aliran listriknya mengalir deras...ya otaknya kayak kesetrum gitu, secara keliatan benget dari raut jidatnya...”MMh, ada 4...(perlahan tapi pasti) sendi peluru, gulung, engsel, dan celana eh...pelana...”...Kemudian aku tanyakan lagi...”Huee...pasti ngapalin ya...???” ...” yeee....nggk lah....!!!”So, begitulah hari-hariku dengan sekumpulan sifat para kurcaci ini....klu ka ipat mirip seperti si bolang...trus ada lagi yang namanya de' ika...yang satu ini cerewet men...banyak nanya...pusing ai...Cerdas euy...dan satu lagi namanya didi...walaupun badannya kurus dosqi suka banget jajan...Ampun deh...

Btw...mau lihat nggk wajah-wajah aneh mereka yang masih belum pada mandi di pagi hari...??? tu die bertengger diatas....

Mereka punya impian segede kabupaten tangerang ini (ciputat.red) mungkin lebih besar lagi...Ya...tugas kita...terutama gue neh cing yang punya hajat...ialah mengakomodir perjalanan khayalan mereka menjadi sesuatu yang dapat mereka raih...Perjalanan masih panjang, namun umur sapa yang pegang...? Begitulah teman kisah-ku tentang pergantian musim yang berganti pula pintunya...Semoga pintu baru ini tidak membosankan...hehehe...Buat teman semuanya selamat aja deh yang sedang berada di Pergantian musim...Pintu baru...

Salam
Pipin Andriyanto