Saturday, December 29, 2007

Mumpung masih ada waktu...

Sesungguhnya kondisi seorang hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah
ketika sedang bersujud
(sabda Nabi Muhammad Saw)

Pagi ini berwarna agak kelam menyejukkan. Sedari subuh memang sudah terasa kalau keadaan diluar sana pasti akan semakin membuat orang susah untuk bangun. Serangan angin lunak perlahan menerobos lubang ventilasi kamar ini. Alhamdulillah, pagi ini aku lolos lagi dari lubang maut. Allah masih memberikan kesempatan lagi, yang entah kapan kesempatan ini akan berakhir. Hff, belaian angin luar, lembut dan menyejukkan sekali. Tak ingin untuk beranjak sedikit pun dari perebahan nyaman ini. Pagi ini memang jakarta terasa begitu indah bagi-ku. cuaca sejuk, perjalanan kekantor terbilang tidak macet. Tentunya ini adalah moment yang cukup langka bagi-ku. Seperti biasa jika dalam perjalanan kekantor aku selalu membawa sebuah buku dengan harapan aku tidak mati terlindas waktu dalam menulis.

Ternyata orang biasa bisa menghasilkan karya luar biasa. Entahlah terkadang bertumpuk ratusan karung pertanyaan dan mentok pada 3 kalimat: ‘ Kok bisa ya?’…Sama seperti halnya konsep statistik. Sebuah percobaan pada sekumpulan padi dengan diberi pupuk pada dosis yang sama, kelembaban juga sama, waktu pemberian juga sama….perlakuan yang diberikan semuanya sama…Namun kok ada perbedaan respon yang dihasilkan. Mulai dari perbedaan tingginya, lebar daunnya…de el el. Mereka juga sama dengan kita. Mereka tidur, makan, bekerja, waktunya juga sama sehari 24 jam…Namun, selalu saja ada perbedaan. There’s no life whitout Variance. Indifferent…? Terkadang iya. Kembali lagi ke satu titik…Bingung! Confusion on confusion!

Beberapa angkot yang ku-naiki cukup sepi di hari ini. Kulihat salju-salju tipis kecil nan bening bercurahan dengan pasti. Tahun 2007 akan berakhir namun tidak demikian halnya Musibah…!, Banjir dan tanah longsor di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur setidaknya mewarnai hari di penghujung tahun 2007 ini. Yah, aku masih selemah-lemahnya iman…dan aku pun hanya bisa berdoa untuk para saudara-ku yang sedang terkena musibah. Sangat kontras sekali jika mengetahui perayaan malam tahun baru nanti. Kontras! Musibah dan perayaan. Konon katanya di sekitar monas akan ada sebanyak 10 ribu kembang api. Pasti sangat riuh sekali suasananya. Jeritan terompet yang memekakkan telinga vs jeritan tangisan yang berusaha mendobrak ruang hati.

Bila masih mungkin kita menorehkan bakti
Atas nama jiwa dan hati tulus ikhlas
Mumpung masih ada kesempatan buat kita
Mengukurkan benang perjalanan abadi

Kita pasti ingat tragedi yang memilukan
Kenapa harus mereka yang terpilih menghadap
Tentu ada hikmah yang harus kita petik
Atas nama jiwa mari heningkan cipta

Kita mesti bersyukur bahwa kita masih diberi waktu
Entah sampai kapan tak ada yang bakal dapat menghitung
Hanya atas kasih-Nya hanya atas kehendak-Nya
Kita masih bertemu matahari
Kepada rumpun dilalang kepada bintang gemintang
Kita dapat mencoba meminjam catatannya
Sampai kapan-kah gerangan
Waktu yang masih tersisa

semuanya menggeleng
semuanya terdiam
semuanya menjawab tak mengerti
yang terbaik hanyalah segeralah bersujud
mumpung kita masih diberi waktu
(Ebiet gad)

Puisi lagu yang selalu mengingatkan jiwa ini. Setiap kejadian selalu saja ada hikmah, namun lagi-lagi kita tidak pandai untuk memetik hikmah apa yang terkandung...Sebuah pesan yang ingin Sang Raja manusia sampaikan...tapi apa....??? tapi coba kita sejenak menyimak penuturan Pak Amr Khalid dalam bukunya yang berjudul ’Titian ke surga’:

”Wahai saudaraku, masalah-masalah ini sengaja di timpakan kepada Anda dengan tujuan agar Anda meminta kepada Allah Swt. Dan cita-cita Anda memang ditunda pencapaiannya dengan tujuan agar Anda mau mengangkat kedua tangan untuk memohon kepada Allah Swt. Ampunan dari Allah Swt juga sengaja disembunyikan, apakah Dia akan mengampuni Anda ataukah tidak? Hal ini bertujuan agar kedua tangan Anda tetap berhubungan dengan langit.
Cukuplah bagi Anda untuk mengangkat kedua tangan Anda untuk memohon kepada Tuhan Pemilik ’Arsy, dan cukuplah bagi Anda untuk memejamkan kedua mata dan menggerakkan bibir Anda. Maka pada saat itulah Anda akan merasakan kebahagian...”

So, kawan apa yang bisa dapat kita simpulkan...? Segala musibah dan masalah yang menimpa kita ternyata sebagai pengingat agar hubungan kita tidak terputus dengan langit. Mungkin bangsa ini kurang banyak menengadahkan tangan ke langit untuk meminta kepada Allah...? Mungkin bangsa ini kurang banyak bersujud...? Mungkin bangsa ini telah banyak melupakan Allah...? Dan mungkin Allah tidak ingin dilupakan oleh para hambanya sehingga Allah menurunkan musibah, cobaan, dan berbagai masalah...? misteri itu sedikt demi sedikt pasti akan terbuka...

Entahlah seperti apa nantinya negeri ini ditahun 2008 nanti. Belum lagi nanti memasuki 2009 yang konon katanya ada hajatan besar-besaran bangsa ini...Pemilihan Presiden...!!!
Sedangkan kita....??? apa yang akan terjadi pada diri kita di tahun 2008 ini dan apa yang akan kita lakukan....???

Aku rasa sikap yang terbaik saat ini ialah seperti puisi lagu di atas...Yang terbaik hanyalah segera bersujud, mumpung masih diberi waktu. Tetap terus berhubungan dengan langit, menengadahkan tangan meminta kepada Allah...Semoga para saudara-ku yang sedang di coba dengan berbagai musibah selalu Allah beri hidayah, kekuatan, dan kesabaran...

Hhhf, ting...pintu lift pun tersenyum dan aku telah sampai dilantai 3 kantor-ku, bekerja kembali...merangkai potongan-potongan puzzle cita-cita...

Bismillah...!!!

Wallahu ’alam bishowab

5 comments:

Anonymous said...

uraian yang menarik kak..

Syukron dah ngingetin :)

Anonymous said...

amalia solehah...pengusaha IT yang sukses....kita doakan bersama....Amin

Anonymous said...

Amiin Allahumma Amiin

Nuwun sanget kak :), smoga demikian jg dengan cita2 kk .. amiiin :)

Anonymous said...

buy valium from canada does 5mg valium do you - buy msj valium pill

Anonymous said...

http://technologiesuae.com/#use 2mg klonopin equal xanax - identify generic xanax pills