“Jadi nggk ya, jadi nggk ya…”, “Aslm, btw, milih mana beli buku or jalan ke tempat menyenangkan bareng ma temen2…? Reply, GPL!”. Cukup banyak juga pertempuran hati yang terjadi saat memutuskan ciauw ke Bromo. Yang jelas tabungan nikah terkuras kembali…umm, tapi kupikir…Allah pasti akan membantu kok hambanya yang emang bertekad ingin menikah, hehe…So, pada akhirnya pertempuran hati harus segera dirampungkan. Jadilah hari sabtu pagi banget aku grusa-grusu ngeberesin barang yang akan aku bawa, tentunya setelah aku bersih-bersih dikit rumah bude yang sedang kosong ini. Beres sudah…!!!, perut kenyang, rumah udeh agak beres, perbekalan roti, tas nike-nikean sudah terisi perlengkapan, dandanan udeh Ok…Kulangkahkan kaki menuju kamar sang bujang, kutengadahkan tangan layaknya seseorang yang sedang memohon amat sangat…’Ya, Allah jika dalam perjalanan nanti aku mati…maka matikan aku dalam Husnul Khatimah…’ Uang dapat aku cari nanti, tapi kesempatan berkunjung ke bumi Allah yang belum pernah aku datangi bersama ‘teman-teman ra genah’ amatlah langka. Nekat…? Iya…Cukup lama juga memikirkan rumah sebelum aku beranjak….” Apa ya yang belum neh...??? matikan gas kompor, matikan air, nyalakan lampu depan dan lampu makan, kunci segala pintu...matikan listrik, masukin sayur dan ayam ke kulkas, buang sampah, ngosongin bak...hmm, apa lagi ya…blablablablalalilulelo…bububududud…yueh”, jangan ditanya deh kikuknya aku, so, biar yakin aku cek kembali deh satu-satu…payah…!!! Padahal masih Usia produktif…tapi udeh sering kikuk bin linglung alias lupa…”Siiip deh…Gue dah yakin, rumah nih bakalan aman…gemah ripah loh jenawi, baldatun tayyibatun wa robbun ghofur…”, butuh keyakinan yang mantab untuk meningalkan rumah bude dan pakde…hehehe….
Pancaran bola panas cukup bersahabat saat dalam perjalanan menuju Terminal Senen. Namun demikian, anak cicitnya keringat sudah mulai merembesi sekujur badan ini. Hff, Jakarta…Jakarta ‘Jalan KemAna-mana Ramai padaT..Ampun deuh!!!’...setidaknya itulah kepanjangan dari jakarta versi-ku. Pukul 11.30an aku menginjak-kan kaki di Stasiun Senen ini. Banyak sekali rakyat Indonesia hilir mudik beraktifitas di siang ini. Kulihat deretan panjang antrian masyarakat ibukota yang sedang memesan tiket kereta. Beuh! Cowded yueh!. Sepertinya aku yang pertama duduk di stasiun ini. Bung toy ma icus mungkin sedang dalam perjalanan. Aji, guatik, dan Ust. Deni lagi ngeliat-ngeliat buku murah. Tak lama berkumpullah para anak-anak ra genah yang berjumlah 6 orang termasuk aku, yah, aku menyebutnya para pasukan ra genah. Dan lihat buku apa yang dibeli...? sekumpulan novel inspiratif karya seorang anak manusia yang lahir di daerah Belitong, ’Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan edensor’, Yup, Andrea hirata. Weih, cukup miring juga harga ke tiga Novel ini...Mupeng habis deh, kenapa aku ngk beli juga...
So, setelah berfoto ria di stasiun...kita semua beranjak ke kendaraan besi peninggalan belanda. Tertuliskan dengan nama MATARMAJA...eng ing eng dan itulah kereta rakyat. Konon katanya kita harus terlebih merasakan hidup susah dahulu agar lebih memaknai hidup ini. Memaknai hidup agar hidup lebih hidup Yup...kereta ekonomi rakyat Indonesia, itulah yang teman-teman ra genah pilih. Hilir mudik para pengusaha penjaja dagangannya yang tak pernah sepi, asap rokok saling bersahutan, ada yang duduk tertidur sembari mengangap mulutnya, ada yang tidur dibawah kursi yang dengan relanya perutnya menjadi tumpuan kaki bagi yang duduk. Rasanya meraka tak peduli keadaan sekitar...yang penting sampe ke tujuan dengan selamat. Dan kita...para pasukan ra genah...waow..!!! glutak glutuk tidurnya awur-awuran...mungkin tulang belulangnya udah nggk singkron. Geser kanan, geser kiri patah, umpan kedepan...Cedug...!!! Huahaha...nikmeh...!!! Selonjor susah, duduk udeh dialasin bantal namun serasa duduk di kursi kayu...keras!, tidur dibawah..? nggk mungkin...Sapa yang mau...Toy...? Aji...? Gatik...? Deni...? Icus...? gue...??? huahahahaa....makasih deh!...lebih milih tetep duduk dikursi dengan keadaan tulang yang udeh semaput...hehehe....dan satu hal lagi, jika kereta sedang berhenti keadaan sekitar akan terasa panas seakan-akan berada di dekat lempengan besi lebar sang Abang yang sedang membuat martabak Telor. Umm. Tapi kita enjoy kok...enjoy nggk men perjalanan kemaren....??? Lelah tapi Asyik...liat aja wajah para pasukan ra genah di atas....? So, Next time...MATARMAJA....kereta rakyat...Sapa takut....!!!
Sebelum berjibaku di Bromo, pasukan ra genah singgah terlebih dahulu di istana Mbah bung tyo...Setelah stasiun Kesamben...tibalah kita di Stasiun Pohgajih, tempat Mbah-nya bung tyo. Stasiun kecil...konon katanya kepala stasiunnya merangkap segalanya dalam urusan ke-stasiunan. Dari jual tiket, penjadwalan, memantau pergerakan rel, menjaga keamaan....ya amyun sumpeh loe....? Jarak rumah Mbah bung tyo ternyata tidak terlalu jauh dari stasiun Pohgajih ini. Sebuah kabupaten Blitar, Desa Pohgajih.
Air mandi dan layout kamar mandinya dasyat men....!!!, airnya enak banget, adem...trus lubang dimana-mana sekitar kamar mandi. So, setiap orang sangat leluasa jika ingin bertindak jahat, yaitu mengintip...!!! ih...!, eh, lagian sapa juga yang mau ngintip para pasukan ra genah...yang jelas sih pasti kualat!!!. Ok, setelah take a bath...kita semua tidur-tiduran istirahat di depan halaman sembari menunggu olahan supply bahan bakar perut para pasukan ra genah. Tentunya disegala keadaan kita selalu jeprat-jepret...klik-klik! Tak lama kemudian datanglah apa yang kita tunggu-tunggu...dua mangkok sedeng yang berisi nasi pulen ala Pohgajih, dua piring berisikan seluruh keadaan bentuk ayam, Telur CeplOk...MansTab ala Pohgajih! dan tahu goreng hangat ala Pohgajih juga tak ketinggalan cocolan saus merah...Tanpa tedeng dan aling-aling...Jurus cabikan Bebek goreng campur sambal...langsung saja kusambar centongnya...Yup, aku sebagai pembuka jalannya...hehehe...Bismillah...sruput nyam!, Nyampleng banget deh!. Sudah menjadi lumrah bahwa dimana-mana sehabis makan itu pastinya ngantuk menyerang. Aku, Ust. Deni dan Bung Ihya yang baru saja datang...masih asyik beradu argumen hingga tibanya waktu solat dzuhur. Dan 3 orang ini pun solat bersama di sebuah masjid yang bernama Al-hakim klu tidak salah. Yang lain...? weih, masih pada tidur mngkin masih sangat terbuai oleh keindahan masakan ala Pohgajih. Dan tiba waktu kita untuk beranjak dari rumah Mbah bung Tyo menuju KuTo Malang...Saatnya Pamit....
Malang city...ayem kaming....!!!, Sesampainya di Malang...kita mencari informasi harga menuju Tumpang, kabupaten Malang. Dan ternyata harganya tidak cocok...hehehe, tidak cocok dengan kondisi keuangan kita. Maklum para pasukan ra genah masih menjadi pekerja bawahan...tapi kita lihatlah 10 tahun mendatang...Kita semua berharap nantinya menjadi petinggi-petinggi perusahaan. Amin!
Dan sampailah kita di daerah Tumpang...cukup lama juga kita mencari kendaraan yang bisa membawa kita menuju Bromo...Namun Allah maha bijaksana dan adil. Usaha kita nggk sia-sia. Kita mendapat tumpangan mobil yang Unik menurut kita-kita yaitu mobil kap terbuka, yang biasanya digunakan untuk membawa sayur mayur di Pasar bogor. Umumnya orang-orang akan menyewa mobil sejenis Jeep untuk menuju Bromo. Tapi...kami para pasukan ra genah nekat menggunakan mobil bak terbuka...ya ya ya knight Rider ala bak terbuka. Kita berencana menuju Bromo pukul 01.00, So, dengan baik hatinya sang supir membawa kita untuk beristirahat terlebih dahulu dirumahnya. Yah, lumayanlah bagi kita-kita...bisa melepaskan penat sesaat....Zzzzzz...
Bangun bangun...!!! teriak yang sangat buruk sekali bagi-ku. Penat masih terasa. Kulihat sekumpulan cangkir dan wadah air yang semirip kopi, kuraih dan kuminum...Srup! well, cukup ampuh juga mengusir rasa kantuk...kulihat jam sekitar pukul 01.30-an. Saatnya menuju Bromo...yap, kami semua bergegas...
Bangun bangun...!!! teriak yang sangat buruk sekali bagi-ku. Penat masih terasa. Kulihat sekumpulan cangkir dan wadah air yang semirip kopi, kuraih dan kuminum...Srup! well, cukup ampuh juga mengusir rasa kantuk...kulihat jam sekitar pukul 01.30-an. Saatnya menuju Bromo...yap, kami semua bergegas...
Dan inilah kawasan bromo dan teman-temannya....konon Bromo itu adalah yang mengeluarkan asap putih yang tak lain adalah asap belerang.
Sebelum menuju kepenanjakan Bromo beserta padang pasirnya...weih...kita sejenak bergaya-gaya...dan inilah hasilnya...
Setelah terasa cukup puas pada sesi pemotretan para narsis-Man. Tujuan selanjutnya ialah mengisi bahan bakar perut...lets Go...!
Dan akhirnya...para pasukan ra genah tiba di padang pasir Bromo...Rasa takjub melihat lekukan-lekukan gunung menyelimuti mata hati ini.
Setelah udah puas melihat-lihat kawah Bromo, kita semua beranjak turun kembali...dan tentunya masih bermain-main di padang pasirnya...
Dan akhirnya...para pasukan ra genah tiba di padang pasir Bromo...Rasa takjub melihat lekukan-lekukan gunung menyelimuti mata hati ini.
Setelah udah puas melihat-lihat kawah Bromo, kita semua beranjak turun kembali...dan tentunya masih bermain-main di padang pasirnya...
Berangkat hari satu jam 14.00an dan pulang hari senin pukul 14.00an juga. Tak terasa waktu berlari amat kencang. Rasanya baru kemarin kita merasakan nikmehnya naik kereta Matarmaja....sekarang udah harus kembali lagi ke Jakarta, ketemu lagi deh ma kerjaan kantor, kemacetan, buat laporan, de el el...puyeng juga ya....
Kembali ke jakarta, sebentar lagi tahun masehi akan berganti. Aku rasa kita semua harus punya targetan di tahun 2008 nanti. Kita semua harus menjadi orang kaya agar bisa banyak memberi. Toh bekerja itu adalah ibadah. Jangan terlalu banyak mengeluh, pasti ada celahnya untuk kita mendapatkan rejeki ’ikan paus’...Allah emang nggk pernah ngasih kita ujug-ujug rejeki ’ikan paus’, tetapi Allah emang kayaknya ingin melihat neh sapa yang layak mendapat rejeki ’ikan paus’. Kita berusaha mencari umpannya dan memancinglah di tempat ikan paus berada. Ucapan terimakasih kepada Allah swt, karena telah menyelamatkan kita semua dalam perjalanan dan selama perjalanan cuaca sangat baik sekali. Kemudian untuk para pasukan ra genah...selamat berjuang kembali kita diarena yang terkadang membuat kita pusing. Semoga ikatan silatuhrahmi di antara kita terjaga dengan sangat sangat baik sekali...
”Bangkitlah, wahai para Pelopor!!!, pekikkan padaku kata-kata yang menerangi gelap gulita rongga dadamu! Kata-kata yang memberimu inspirasi!!!”
(Sang Pemimpi, AH)
(Sang Pemimpi, AH)
Cerita untuk anak cucu
Salam
Pipin Andriyanto
9 comments:
subhanallah...
makasih ya bos tulisannya, sepertinya tulisan ini sudah menggambarkan semua yang aku rasa di perjalanan ke bromo kemaren.
dan sepertinya rasanya bersalahku telah menjerumuskan "pasukan ora nggenah" ke dalam jurang kemisinan harta jadi agak berkurang..
ga apa2 kan miskin harta, yang penting kan ga miskin iman..
maklum gw kan yang maksa-maksa kalian buat berangkat hehe..
makasih bozz.. maaf juga ya..
keren pin, pasukan ra genah, kaya laskar pelangi.
ra genah tapi punya cita-cita jadi para pelopor....
”Bangkitlah, wahai para Pelopor!!!, pekikkan padaku kata-kata yang menerangi gelap gulita rongga dadamu! Kata-kata yang memberimu inspirasi!!!”
(Sang Pemimpi, AH)
Sebenarnya perjalanan yang kita lakukan bersama sama sekali tidak membuat kita-kita menjadi Miskin. Bener kata Mas Gatik...dengan kerja Keras Uang bisa kita cari kemBali...Namun, Kebersamaan dalam perjalanan weih...itu yang terkadang susah untuk di cari...Moga Ukhuwah kita...'Pasukan Ra Genah' semakin erat bo...Sekarang Mindsetnya harus diganti menjadi...kaya Harta, Kaya Iman...
Pin..koq gak ngajak2 sih??? mupeng nih..gak papa deh miskin harta, yg penting....:))
eh iya denger2 karena Bromo itu sangat menakjubkan, banyak yang taubat nasuha loh pas pulang dari sana.
pasukan ra genah gimana??
Kepada Mas JundiHasan...waduh, maaf banget neh...nggk komunikasi terlebih dahulu, kirain ente dah ada acara...MMh, untuk yang masalah tobat, kayaknya mah itu masalah hidayah...pasukan ra genah ada juga yang belum tobat setelah berkunjung ke Bromo...hehehe, tapi kita emang punya tekad harus berubah untuk lebih baik walaupun prosesnya itu berjalan dengan sangat lambat. Ayo...Pasukan ra genah, Suatu saat nanti kita berangkat Haji bareng...Wisata ke tanah Suci Mekkah, hehehe, bukan ratusan ribu lagi neh bo, tapi puluhan juta...Ok, Bro...So, maapin ye Bro JundiHasan...cu
Subhanallah Kak.... bener2 biqin pengen tafakur ke t4-t4 "ra genah" alias lom pernah ta' kunjungi... dari cerita + foto2nya keliatan seru banget dan banyak hal yang bisa di "petik" yo?! mupeeeeeng...
yah walopun banyak gambar2 yang ketutup sama "narsisman2"nya, huehee5.... tapi Alhamdulillah masih bisa keliatan.. =P hee
seperti biasa tulisan c mas atu ini, selalu ada "energi pembangkit"nya, jadi ngerasa sedikit puas(biar nulis terus dan jadi lebih bagus dan lebih bagus lagi, jadi aku tulis sedikit aja ya, hee, piss! ^^ )
ngerasa puas karna setelah baca,dapet "sesuatu" untuk diri-q
yah begitulah... (apa coba?) jadi ikutan "ra genah" geneh...
makasih banget niy tulisannya, jadi "reminder" buat yang baca, aq khusunya, buat tausiyah yang ada dalam tulisan2 Kak pi2n
tanx yoo.... ^^
eh...ada de tyas...piye kabare de? sehat-sehat ye bo...btw, jangan ikut-ikut jadi ra genah ya...ini untuk 17 tahun ke atas...heheheh, mpe ketemu dilain waktu...tengkyu ye...
Mana Oleh2nya kak???
Waa..kpn ya bs ke Bromo ..?? :D
kayaknya waktu itu aku pernah minta oleh2 foto deh..tapi foto perjalanannya, bukan foto kalian, narsisme pasukan ra nggenah :p
nikmati waktu dan pengalaman sebaik baiknya ya..(ada sedikit iri nih...)
Post a Comment