Saturday, June 23, 2007

SeCangkir KoPi....

SeCangkir KOpi...
Terkadang rutinitas telah memakan seluruh waktu dalam perjalanan singkat ini. Semuanya berujung pada satu titik...yaitu kebutuhan hidup. Satu titik yang jika dipikirkan memang sangat vital. Anak-anak jalanan membelah jalan dari pagi hingga petang berharap agar besok masih bisa menatap matahari. Para pengamen berjualan suara untuk sebuah ke-eksistensian diri...Pedagang-pedagang sayur telah menghidupkan suasana dikala kita sedang asyik terbenam di atas kasur empuk. Fiuh...Roda waktu terus berjalan hingga berhenti dipersimpangan sesuai dengan ketentuan-Nya. Dan kita..., kita hanyalah sebagian peristiwa yang telah terlahirkan oleh perjalanan singkat. Tentunya sekarang masih dengan cita-cita yang ingin dapat direalisasikan. Tapi entah proses apa yang berlangsung dalam merealisasikan cita-cita tersebut. Semakin kenalkah dengan diri ini atau tidak sama sekali....
’Waktu itu adalah Uang bung....Waktu itu adalah ilmu Bung.....’ ya ya ya..nggk ada yang salah kok....tentang apa yang engkau ungkapkan tentang waktu. Namun, sebagian berkomentar....’Waktu itu adalah Kehidupan.’ ’Tidak ada satu haripun yang dikeluarkan oleh Allah ke dunia, kecuali berkata, `Wahai anak Adam, manfaatkanlah aku. Karena mungkin saja tidak ada hari lagi buatmu setelahku`. Dan tidaklah ada malam, kecuali berseru,`Wahai anak Adam, manfaatkanlah aku. Karena mungkin saja tidak ada malam lagi bagimu setelah aku`.
Demi waktu Duha… Demi Matahari dan sinarnya di pagi hari… Demi siang apabila terang benderang…
Waktu adalah ukuran terpanjang karena ia ukuran keabadian dan yang terpendek karena tiada seorangpun yang mempunyai waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas kehidupannya. Waktu adalah titik sentral kehidupan, yang merupakan bagian saat, momen, kejadian, atau batas awal dan akhir dari suatu peristiwa. Hidup tidak mungkin tanpa dimensi waktu. Jadi ingat hadits nabi yang mengatakan bahwa tidak akan bergeser kaki hamba seseorang sebelum ditanyakan 4 hal, yaitu: Umur, ilmu, harta, masa mudanya. Umur dan masa muda sangat erat sekali korelasinya dengan pemanfaatan waktu.
Hhhf....sekarang posisi kita dimanakah....??? relief bumi semakin tua, Dunia hanyalah sebutir pasir dipadang pasir yang sangat luas. Hhhf, hidup adalah sesingkat kita menikmati dan menghabiskan secangkir kopi hangat. Bergerak di antara bayang-bayang masa lalu, saat ini, dan masa depan. Sang Raja Manusia telah mengatakan dan mengingatkan kepada kita bahwa kita itu sesungguhnya berada dalam kerugian. Entahlah, bahasa yang sangat sulit sekali diterima oleh kaum sekuler...’Apanya yang Rugi...Lha wong saya bekerja dan mendapat uang yang banyak kok...saya dan keluarga saya makmur kok...’. yah...whatever U say-lah...
Sang Rasul pun bersabda: Tidaklah terbit matahari, kecuali diutus dua malaikat pada kedua sisinya. Keduanya memperdengarkan kepada penduduk bumi, kecuali tsaqalain (manusia dan jin), "Wahai sekalian manusia, marilah menuju kepada Rabb kalian. Sesungguhnya sedikit dan cukup lebih baik daripada banyak namun melalaikan." Dan tidaklah matahari itu terbenam, kecuali diutus dua malaikat pada kedua sisinya. Mereka berkata,"Ya Allah percepatlah untuk orang yang berinfaq gantinya, dan percepatlah untuk orang yang bakhil kehancurannya.
Sesungguhnya malam dan siang hanya merupakan tahapan-tahapan. Manusia menempuhnya tahapan-tahapan tersebut. Sehingga akan berakhir disuatu waktu. Jika engkau mampu untuk berbekal di setiap perjalanan tahapan tersebut, maka kerjakanlah. Sesungguhnya terputusnya tahapan tersebut adalah suatu yang amat dekat. Dan urusan itu bisa lebih cepat. Maka berbekalah untuk setiap tahapan perjalananmu... Begitulah petuah orang-orang Sholeh...Rutinitas terkadang memang membuat kita lalai akan semua perkataan orang-orang sholeh ini... Manfaatkanlah lima perkara sebelum datang lima perkara. Masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum tiba masa sakitmu, kayamu sebelum tiba masa fakirmu, masa luangmu sebelum masa sibukmu, dan hidupmu sebelum masa matimu
Entahlah, sudah berapa banyak bekal yang aku persiapkan untuk melangkah kekehidupan yang lain....??? tapi yang jelas, hari-hari yang kita lalui ada kesempatan, maka manfaatkanlah sebaik-baiknya....masih ada peluang untuk melakukan kebaikan, apapun itu. so, lakukanlah apa yang bisa dilakukan sekarang...jangan tunda lagi... Yah...yah...hidup hanya sesingkat kita menikmati dan menghabiskan secangkir kopi hangat...siapkan bekal untuk menuju ketahapan berikutnya....


catatan pengingat untuk manusia yang fakir ini

3 comments:

jundihasan said...

perumpamaan yang bagus sekali nih...
tapi ane gak suka minum kopi..
so ane umpamakan kalo hidup itu sesingkat minum Milo hangat :D

Anonymous said...

bang hasan...bang hasan..., ya yang jelas cie....hidup kita nggk lama lagie...banyakin bekal aja...,

Obie Farobie said...

assalamu'alaikum..
inspiratif euy tulisannya..
emang benar mas hidup kita hanya sementara..
Bang Hasan Al Banna juga pernah berpesan (dalam 10 wasiatnya), salh satunya: "kewajiban adalah lebih banyak dari waktu luang. so, bantulah saudaramu dan apabila kita sdh selesai dalam satu urusan, maka tunaikanlah urusan yang lainnya.."
-wass-