Monday, January 7, 2008

Sang BackpAcker...

Dalam perjalanan hidup-ku
Pada akhirnya hidup memang harus
Bermula dari mimpi atau imajinasi.
Itu akan menggumpal menjadi cita-cita.
Lihatlah Jules Verne
Dengan Mengeliling Dunia Dalam 80 Hari,
Cristopher Columbus lewat ekspedisi
Samudra Atlantiknya,
Karl May dengan legenda Old Shaterland,
George Orwell dalam 1984 dan Animal Farm,
Serta John Lennon mencurahkan isi hatinya
Dalam ”Imagine”.
Mereka semua adalah pemimpi.
Aku berani mengatakan
Bahwa mimpi adalah semacam rangsangan
Hebat untuk menuju kesuksesasn.
Atau juga, mimpi adalah kesuksesan
yang tertunda.
Percayalah dengan berusaha dan berdoa,
Tinggal menunggu waktu saja
Kesuksesan pasti akan kita raih...

(Gola gong)

Ungkapan yang tertulis dalam buku Menggenggam Dunia: Bukuku Hatiku...karya anak bangsa Gola Gong. Buku ini yang aku beli saat berkunjung ke Rumah Dunia. Mas Gola gong ternyata hanya punya satu tangan... namun Dasyat..! hal tidak menyurutkan perjuangan beliau dalam mencerdaskan bangsa ini...terlahirnya Rumah Dunia tidaklah segampang dan semudah melarutkan gula di dalam cangkir hangat teh melati...Semangatnya bergerak liar dalam menumbuhkan reading habbit sekitar hidupnya. ”Sangat keras dan butuh perjuangan...Sekali jatuh, aku bangkit lagi. Begitu terus, jika jatuh, bangkit, bangkit, dan bangkit!” itulah yang dialaminya saat membangun Rumah Dunia.

Lewat katalah aku hidup
Lewat kata pula ingin kutiupkan
Pada orang yang putus asa
Bahwa aku hidup di mana-mana.
Di setiap sudut kota Indonesia lewat novel-novelku
Aku ingin gairah hidupku merasuki
Setiap hati pembaca novel-novelku
Kata memberiku banyak makna.
Itulah yang ingin aku berikan kepada orang lain
Bahwa kata yang menjadikan hidupku bermakna
Kata bagiku adalah kekuatan
Yang memberiku terus bangkit saat terjatuh.
Kata seperti jantung hidup
Terus berdetak dan jangan biarkan tak bermakna...

Goresan yang cukup membangkitkan andrenalin bagi penulis pemula sepertiku...Meninggalkan harta warisan yang tak ternilai harganya teruntuk anak cucu. Seandainya para orang tua seperti mas Gola gong...niscaya bangsa ini akan maju...Dulu pas jaman aku TK sampe SMU nggk ada deh yang namanya membangkitkan potensi menulis...Seorang penulis yang baik tentunya adalah pembaca yang baik pula. Weih...dulu jangan pernah berharap saya untuk menulis.....sesuatu hal yang Susah...mmh, sekarang kudu dipaksa euy...biar anak-anakku serta para cucu-cucuku semuanya adalah penulis handal...tapi ternyata menulis yang bermakna, bergizi, menggerakkan, dan berdaya-guna sangatlah sangat susah...Suer...! udeh jempalitan, gudak-gidug...akhirnya mentoG!..hehehe...

Ada cerita yang menarik saat membaca buku menggenggam Dunia pada Bab 3...Bab ini mencerikan about ari-ari mas Gola Gong....tahu ari-ari kan....??? itu lho yang sewaktu kita lahir..yang deket puser tea...disebut juga plasenta, jalur makan janin tea (saluran yang menghubungkan janin dengan rahim ibu. Fungsinya untuk transfer nutrisi dari ibu ke janin, biasanya dipotong saat lahir)...mmh, anggep aja tahu dulu deh....So, pada saat Mas Gola gong ini lahir ternyata ari-arinya itu dibuang disungai Cikao, Purwakarta...kemudian saat mas Gola gong dewasa menanyakan perihal ari-arinya kenapa dibuang di sungai...hal ini beda dikarenakan adik dan kakak Mas Gola gong ditanam disekitar rumah. ”Supaya kamu melanglang Buana” itu kata emaknya...dan sang bapak pun berkata:”Sebagai lelaki, kamu harus banyak pengalaman”

And then...apa yang terjadi teman...??? huehehe…mas Gola gong menjadi anak yang berbeda ama adik dan kakaknya. Jika adik dan kakaknya adalah orang rumahan yang manis dan tidak neko-neko dikarenakan ari-arinya ditanam di sekitar rumah…Mas gola gong adalah anak yang liar…Petualang, menyukai tantangan…sudah beberapa kali masuk rumah sakit akibat tingkahnya yang “Move Up”…Nggk bisa diem…Berkelana ke tempat lain…seakan-akan sedang mencari ari-arinya yang entah berada dimana. Sampe-sampe 2 orang temannya sudah tidak sanggup mengikuti petualangannya saat menyusuri tanah jawa (Anyer-panarukan), Candi borobudur…Melihat makamnya bung karno…dll.

Iseng-iseng mas gola gong bertanya kepada ke dua temennya,”Ari-ari kalian saat lahir dikemanakan...?”...kemudian meraka menjawab:”di kubur di halaman rumah….”...Oalah, pantesan…begitu bales Mas Gola gong…Nah...stop sampe di situ aku membaca kisahnya…Tanpa pikir panjang, aku langsung menghubungi Ibu di pekanbaru…untung banget ada simpati pede...hehehe...makasih udeh mempermudah komunikasi ma Ibu…Aku telpon ibu dan menanyakan perihal ari-ariku saat aku lahir…

“Bu…tanya ya…dulu pas Mas lahir ari-ari Mas ibu taruh dimana…?” begitu tanya-ku
Weih, kontan nyokap langsung bengong gajebo penuh tanya gitu deh…beliau jadi kepikiran klu aku tuh lagi pelajarin ilmu santet apa gitu…huehehe…Dan ibu pun menjawab bahwa ari-ariku itu ditanam dihalaman belakang rumah (waktu itu rumah masih disekitar Pulau Batam)…Mbah dan Bapak yang nanemnya…Hff…tadinya aku berharap ibu menjawab bahwa ari-ariku itu dibuang ke mana itu….ke sungai kek layaknya ari-arinya Mas Gola gong…Dan ibu pun bertanya lagi:”Kenapa emang Mas kok nanya begituan…?”…Yah aku bilang aja bahwa klu ari-arinya dibuang kemana gitu ntar anaknya jadi perantauan ngk bisa diem seperti mas Gola Gong tea….wah, ibu langsung jawab…”itu mitos…!”

Mmh, jadi belum kejawab neh pertanyaan-ku hingga sekarang…Hal apa yang mendorongkan seorang anak kelas 3 SD memberanikan diri untuk berpisah bersama orang tuanya….??? Hehehe…ari-ari itu hanya mitos pin…begitu kata ibuku...karena nyatanya aku bukan orang rumahan yang manis…Setelah aku banyak ngobrol ngalur-ngidul ma ibu...cupika cupiki…dan aku pun terkekeh-kekeh…Ah, Mas Gola gong bisa aja neh…Menurut Pak kuntowijaya melawan mitos adalah dengan ilmu pengetahuan, karya sastra, dan tentu saja dengan Agama.

Buku yang berisikan catatan jiwa petualang….jadi pengen seperti dia…hmm...Inspirasi yang tak pernah padam…


Sana, Lihatlah dunia...! Genggam ditanganmu...! Bertemulah kamu dengan orang banyak...! Pelajari karekter mereka. Belajarlah pada mereka. Jangan lupa, jadikan alam sehabatmu: pantai, sungai, gunung, fajar, senja, angin, hujan, laut. Dari sana kamu akan menemukan arti kehidupan sesungguhnya.
(Gola gong)


Salam
Pipin Andriyanto

*Backpacker adalah julukan bagi para traveller. Orang yang melakukan perjalanan dengan uang pas-pasan. Mereka memenuhi kota-kota dengan menyandang ransel, membaca guide book, tidur di losmen-losmen murah

7 comments:

jundihasan said...

tertarik gak jadi bagpacker?? kapan2 yuk bareng..lets see how tough are you!! :D

eh, bentar, bentar,..tapi ane ngurusin tatsqif nih boteng, gak bisa ditinggal lama2..
gimana dong ??

Anonymous said...

bro....jadi bagPacker tuh nggk kerja bro...Jadi Orang Free...yang jelas punya modal dan keahlian...Nggk hanya modal dengkul to...hehehe, Tapi boleh lah kita sekali-kali jadi orang gila....

Anonymous said...

Lah kak, seingetku dl mamah teh pnah bikang klo Amel ari-arinya dbuang ke sungai Musi.. Nah, pantes aj dr kecil dah mlanglang kmn2, makassar, malang, lampung, bogor, banjarnegara, jogja, walau cm bentar2:D ..Hehehe..Iya siy mitos,tp mungkin niat baikny agar dr kecil qt dah ad jw petualang gt..Wallahu'alam:D

Anonymous said...

menurut wi petualangan yg dahsyat itu petualangan iman,,mantap banget rasa nikmatnya masih brasa hikmahnya....ga bisa dinilai dari apapun,,
tapi kudu hati2 biasanya kita terlalu sibuk akan dunia padahal itu yg akan melelahkan dan menjenuhkan langkah atau terlalu luang hal ini juga akan menyebabkan kebinasaan,,selamat bertualang meresapi hakikat hidup y k,,

Anonymous said...

Dan iman itu bertambah ketika kita melihat keajaiban yang Allah ciptakan..."Bertemulah kamu dengan orang banyak...! Pelajari karekter mereka. Belajarlah pada mereka. Jangan lupa, jadikan alam sehabatmu: pantai, sungai, gunung, fajar, senja, angin, hujan, laut. Dari sana kamu akan menemukan arti kehidupan sesungguhnya"...Btw, terima kasih banget masukannya...Cepet sembuh ya...

Anonymous said...

mas pipin, ni tias tatanka, istri gola gong. aku pernah baca buku menggenggam matahari. bagus. cuma kemasannya dibagusin lagi akan lebih menarik. salam juga dari mas gong, yang sekarang lagi terapi di holistik purwakarta, mohon doanya. buku baru mas gong insya allah judulnya -kalo gak rubah- Journey, terbitan salamadani - bandung. yang lagi dikumpulin buku Maju ke Medan Perang -lpph punya asma nadia. yang mirip balada si roy, yaitu labirin lazuardi, terbitan tiga serangkai udah beredar 3 buku. mestinya 6. tapi tertunda dulu. insya allah, jika sembuh diterusin. nakasih semuanya ya (tias tatanka, www.keluargapengarang.wordpress.com)

Anonymous said...

apa yang saya cari, terima kasih