Rasa manisnya membuat tenggorokan-ku berkecamuk, memang rasanya segar…namun hanya sesaat…sesekali aku pun terbatuk-batuk. Hfff, perih juga klu batuk-batuk terus. Lantunan irama dinding berbisik...ternyata bukan hanya tenggorokan-ku saja yang terbatuk-batuk....mmmh, isi kantong-ku pun juga terbatuk-batuk dalam arena perjuangan hidup ini. Kiasan yang terkadang menggelikan...’ batuk atau tidak itu-kan tergantung dari keadaan antibody seseorang....nah, klu batuk terbatuknya isi kantong...itu cie tergantung dari pergerakan rotasi otak yang memercikan api kolektif dari Pengetahuan (Knowledge), Keterampilan (Skill), dan Keinginan (Desire)...hehe, konon katanya isi kantong kita nggk akan terbatuk-batuk lagi...it means ya keadaan financial ente fine-fine aja...’.....celetuk sang sahabat antah brantah....weleh-weleh...
Rotasi otak yang memercikkan api....???, perbandingan yang mirip dengan proses pembuatan santan, diaduk dan terus diaduk secara perlahan agar hasil santannya bagus. Timbulnya percikan api karena ada pergerakan...begitu juga dengan perolehan hasil santan yang bagus, didapat dengan adanya pergerakan. Yah...karena diam itu mematikan dan tidak menghasilkan apa-apa. ’Gerakkan tanganmu pasti kau dapat makan....!’. selalu saja ada kesempatan untuk memperbaiki kondisi keadaan hidup menjadi lebih baik. Namun semua itu memang sangat membutuhkan kesabaran. Kalimat mentok yang sering terucap jika realitas tidak sesuai dengan yang diharapkan.
’Mbo ya sabar to mas....namanya orang kerja ya mesti manut to…’
‘Sabar bos, mungkin belum rejeki kita…’
‘sabar ya bu...Allah sayang dengan kita....’
Mmh, rasanya tidak ada suatu yang paling berharga ketika kita terbentur dengan beragam masalah selain dengan sikap sabar ini. Dihina orang, diremehkan orang, dizholimi...ya ya ya...segalanya mentok dengan sang sabar ini. Sejenak mengutip perkataannya mas Andri,’ Sabar dalam bahasa Arab diartikan tetap berusaha, tetap berjuang dan tetap berharap. Sabar adalah kombinasi yang harmonis antara rasa syukur, optimisme dan gigih (persistensi). Rasa syukur dapat mengkonversi kondisi terburuk menjadi mempunyai hikmah dan kebaikan. Optimisme adalah kemampuan kita menciptakan harapan. Dan persistensi adalah kesadaran diri untuk tetap bergerak, berusaha dan berjuang. Itulah makna sesungguhnya dari kata “sabar”.
Yah, lagi-lagi, aku menyebutnya sebagai sabar yang asertif. So, klu sabar ya sabar yang asertif, sabar yang merupakan kombinasi dari rasa syukur, optimis, dan gigih. Mmh, sabar ini bersifat dalam menyingkapi perjuangan hidup. Bukan bermakna pasif, malas, dan tidak bergerak. Makanya sebagian orang itu lebih memandang proses dibandingkan hasil yang diperoleh, walaupun terkadang hasil itu sangat penting juga...Jika dalam sebuah perjalanan proses kehidupan ini kita bersikap sabar yang asertif maka hasilnya ya seperti Pedang emas 24 karat. Sejalan dengan kisah yang dicertakan mas Andri ’ Yang utama itu adalah watak, karakter, yaitu menjadi orang yang tekun bekerja, gigih berjuang, sabar menanti saatnya. Di atas watak yang demikian ini bisa dibangun kompetensi, keahlian, keterampilan sebagai pendekar peremuk tulang. Keduanya, baik watak maupun kompetensi yang menyertainya, berjalan selaras. Ketekunan bekerja dan kesabaran berproses menjadi jalan menuju lahirnya kompetensi sebagai pendekar peremuk tulang’...Pembentukan watak dan karakter....mungkin itu, eh siapakah gerangan pendekar peremuk tulang.....???
Ok, so, bagaimana dengan masalah batuk terbatuk tadi....??? yah elah...klu sakit ya sabar mas....tapi ya sabar yang asertif....minum obat kek, istirahat yang cukup, jangan minum es lagi...keuangan tidak mencukupi...??? ayo gimana...??? gerakkan tanganmu mas, niscaya kamu bisa makan.....!!! klu nggk punya uang ya carilah itu uang itu...buat kehidupan di masa mendatang. Klu dihina or diremehkan....??? mmh, seseorang yang telah mengenal siapa dirinya maka ia tidak akan menjadi makhluk yang terhina dan diremehkan. Yah, tampilkan apa adanya dengan nuansa yang agak sedikit berbeda.....
Ok ok....jadikan sabar dan sholat sebagai penolong hidup kita.....
Semoga batuknya cepet sembuh ya pin...dan moga sukses....
Rotasi otak yang memercikkan api....???, perbandingan yang mirip dengan proses pembuatan santan, diaduk dan terus diaduk secara perlahan agar hasil santannya bagus. Timbulnya percikan api karena ada pergerakan...begitu juga dengan perolehan hasil santan yang bagus, didapat dengan adanya pergerakan. Yah...karena diam itu mematikan dan tidak menghasilkan apa-apa. ’Gerakkan tanganmu pasti kau dapat makan....!’. selalu saja ada kesempatan untuk memperbaiki kondisi keadaan hidup menjadi lebih baik. Namun semua itu memang sangat membutuhkan kesabaran. Kalimat mentok yang sering terucap jika realitas tidak sesuai dengan yang diharapkan.
’Mbo ya sabar to mas....namanya orang kerja ya mesti manut to…’
‘Sabar bos, mungkin belum rejeki kita…’
‘sabar ya bu...Allah sayang dengan kita....’
Mmh, rasanya tidak ada suatu yang paling berharga ketika kita terbentur dengan beragam masalah selain dengan sikap sabar ini. Dihina orang, diremehkan orang, dizholimi...ya ya ya...segalanya mentok dengan sang sabar ini. Sejenak mengutip perkataannya mas Andri,’ Sabar dalam bahasa Arab diartikan tetap berusaha, tetap berjuang dan tetap berharap. Sabar adalah kombinasi yang harmonis antara rasa syukur, optimisme dan gigih (persistensi). Rasa syukur dapat mengkonversi kondisi terburuk menjadi mempunyai hikmah dan kebaikan. Optimisme adalah kemampuan kita menciptakan harapan. Dan persistensi adalah kesadaran diri untuk tetap bergerak, berusaha dan berjuang. Itulah makna sesungguhnya dari kata “sabar”.
Yah, lagi-lagi, aku menyebutnya sebagai sabar yang asertif. So, klu sabar ya sabar yang asertif, sabar yang merupakan kombinasi dari rasa syukur, optimis, dan gigih. Mmh, sabar ini bersifat dalam menyingkapi perjuangan hidup. Bukan bermakna pasif, malas, dan tidak bergerak. Makanya sebagian orang itu lebih memandang proses dibandingkan hasil yang diperoleh, walaupun terkadang hasil itu sangat penting juga...Jika dalam sebuah perjalanan proses kehidupan ini kita bersikap sabar yang asertif maka hasilnya ya seperti Pedang emas 24 karat. Sejalan dengan kisah yang dicertakan mas Andri ’ Yang utama itu adalah watak, karakter, yaitu menjadi orang yang tekun bekerja, gigih berjuang, sabar menanti saatnya. Di atas watak yang demikian ini bisa dibangun kompetensi, keahlian, keterampilan sebagai pendekar peremuk tulang. Keduanya, baik watak maupun kompetensi yang menyertainya, berjalan selaras. Ketekunan bekerja dan kesabaran berproses menjadi jalan menuju lahirnya kompetensi sebagai pendekar peremuk tulang’...Pembentukan watak dan karakter....mungkin itu, eh siapakah gerangan pendekar peremuk tulang.....???
Ok, so, bagaimana dengan masalah batuk terbatuk tadi....??? yah elah...klu sakit ya sabar mas....tapi ya sabar yang asertif....minum obat kek, istirahat yang cukup, jangan minum es lagi...keuangan tidak mencukupi...??? ayo gimana...??? gerakkan tanganmu mas, niscaya kamu bisa makan.....!!! klu nggk punya uang ya carilah itu uang itu...buat kehidupan di masa mendatang. Klu dihina or diremehkan....??? mmh, seseorang yang telah mengenal siapa dirinya maka ia tidak akan menjadi makhluk yang terhina dan diremehkan. Yah, tampilkan apa adanya dengan nuansa yang agak sedikit berbeda.....
Ok ok....jadikan sabar dan sholat sebagai penolong hidup kita.....
Semoga batuknya cepet sembuh ya pin...dan moga sukses....
sabar...sabar....Ya Allah ampuni segala dosa Hamba...
1 comment:
WAaah,,,ka pipin tulisannya baguus bgt,,,bisa disandingkan dgn tulisan ust.Annis MAtta niih,,
saya pernah baca bahwa sabar Adalah pukulan pertama,,jika kita mampu menahan dan berhasil melewati pukulan itu maka kita termasuk orang2 yang selalu diiringi oleh Allah,,Allah selalu bersama orang2 yang sabar,,,
petik hikmah kesabaran Dari nabi Ayyub a.s,,NAbi MUhammad SAw,,,dan para sahabat yg menjadikan sabar sebagai penolong hidup dari dunia,,,
Dewi Stk 42
Post a Comment